Irjen Johanis Asadoma Sebut Kapten Kapal Cantika Express 77 Sudah jadi Tersangka

Rabu, 02 November 2022 – 16:11 WIB
Tim SAR mengevakuasi kantong berisi jenazah korban terbakarnya kapal cepat "Cantika Express 77" di Dermaga Tenau, Kupang, NTT, Selasa (25/10/2022) malam. ANTARA/Kornelis Kaha

jpnn.com - KUPANG — Kapolda Nusa Tenggara Timur Irjen Johanis Asadoma mengatakan bahwa penyidik Polda NTT sudah menetapkan Kapten Kapal Cantika Express 77 bernama Edwin sebagai tersangka kasus kapal terbakar di perairan Naikliu, Kecamatan Amfoang Utara, Kabupaten Kupang.

"Saya baru dapat informasi terbaru bahwa sudah ditetapkan sebagai tersangka kapten kapalnya," kata Irjen Johanis Asadoma saat mengkonfirmasi balik soal penetapan tersangka kapal terbakar di Kupang, Rabu (2/11).

BACA JUGA: Kapal Terbakar di NTT, 20 Penumpang Masih Hilang

Jenderal bintang dua itu menjelaskan bahwa penetapan sebagai tersangka dilakukan setelah penyelidik Ditres Kriminal Umum Polda NTT melakukan gelar perkara, Selasa (1/11)

Polisi juga sudah memeriksa sejumlah saksi, di antaranya, pemilik kapal,  Syahbandar, serta anak buah kapal, beberapa penumpang kapal yang turut menjadi korban kasus kecelakaan tersebut.

BACA JUGA: Kebakaran Kapal Cantika 77, 3 Orang Ditemukan Meninggal Dunia

"Ada kurang lebih 20 saksi sudah diperiksa termasuk kapten kapal yang sudah ditetapkan sebagai tersangka," tambah dia.

Proses penetapan tersangka kasus kecelakaan kapal terbakar terbilang cukup cepat, karena hanya dalam kurun waktu kurang lebih satu pekan  terhitung dari Senin (24/10).

BACA JUGA: DPR Minta Kapolri Menyiapkan Kapal Cepat dan Berteknologi Mumpuni untuk Polda Kepri

Direskrimum Polda NTT Kombes Patar Silalahi sudah mendatangkan tim Laboratorium Forensik (Labfor) dari Denpasar Bali untuk melakukan olah TKP pada kapal di Naikliu yang terbakar.

Beberapa penyelam melakukan penyelaman hingga 20 meter untuk mengungkap awal mula terbakarnya kapal tersebut serta mencari tahu penyebab kapal itu terbakar.

Untuk diketahui, total korban sebanyak 305 orang, korban meninggal 20 yang teridentifikasi, luka-luka 285. Kemudianm terdata sebagai ahli waris sebanyak 17 orang, tiga masih dalam proses survei.

Sampai saat ini sebanyak 16 orang dilaporkan masih dalam proses pencarian. Per Rabu (2/11), tim SAR sudah menghentikan proses pencarian korban yang hilang.

Untuk korban luka-luka yang berada dalam rumah sakit umum sebanyak 209 orang di RSU, RS SK. Lerik 144, RS Leona 37 orang dan RS Bhayangkara 35 orang. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler