jpnn.com, SEMARANG - Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi mengibaratkan Polri dan TNI seperti dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan.
Jenderal bintang dua itu pengin sinergi dan soliditas Polri dan TNI terus terjaga.
BACA JUGA: Prajurit TNI dan Polri Kepung Hutan Sigi hingga Lembah Napu Poso
Oleh karena itu, Irjen Lutfhi mengingatkan seluruh anggotannya untuk tak terlibat konflik dengan prajurit TNI.
"Akan ada tindakan tegas bagi anggota apabila terjadi gesekan dengan TNI," tegas Lutfhi dalam keterangan resmi yang diterima JPNN.com, Senin (17/1).
BACA JUGA: Buntut Penolakan Laporan Aipda AS, Mabes Polri Bereaksi Keras
Selain menghindari konflik vertikal dengan prajurit TNI, Lutfhi menekankan anggotanya melaksanakan antisipasi terjadinya konflik komunal di tengah masyarakat.
"Untuk mengantisipasi terjadinya konflik komunal, Polri harus mengantisipasi terjadinya gesekan di tengah masyarakat," ujar Irjen Luthfi sebagaimana dilansir jateng.jpnn.com.
BACA JUGA: Permintaan Khusus Jenderal Andika Kepada Seluruh Prajurit Paskhas TNI AU
Tidak hanya itu, Irjen Luthfi juga menginstruksikan seluruh jajarannya mewaspadai munculnya konflik horizontal, yakni dengan mengambil langkah koordinasi dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, serta stakeholder terkait.
Dia meminta anggota polisi di Jateng mengamati dan memetakan potensi terjadinya gesekan, yang disebabkan perbedaan identitas politik, penistaan agama, serta SARA.
Polda Jateng berkepentingan menciptakan situasi aman dan iklim investasi yang kondusif di wilayah setempat.
"Merupakan kewajiban Polri untuk mencegah terjadinya tiga konflik tersebut guna menjamin kondusivitas iklim investasi dan pembangunan," tuturnya.
Terlebih, tambah Luthfi, saat ini Covid-19 di Jateng cenderung melandai dan vaksinasi sudah mencapai 84 persen.
Mantan Kapolresta Surakarta ini mengatakan bahwa hal itu dapat tercapai berkat gotong royong antara TNI dan Polri serta stakeholder terkait, dalam penanganan Covid-19.
"Namun begitu, jangan jemawa. Saat ini di Jakarta saja Omicron sudah tembus 1.000 kasus. Jawa Tengah harus waspada," pungkas Irjen Ahmad Luthfi. (mcr5/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy