jpnn.com, SURABAYA - Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta mengimbau masyarakat supaya berhati-hati dan teliti ketika mendapatkan pesan singkat (sms) yang berisi tautan mencurigakan.
Dia menjelaskan tautan-tautan yang tersebar melalui sms tersebut bisa mengambil data diri untuk disalahgunakan.
Irjen Nico menontohkan kasus yang baru saja diungkap Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Jatim bersama FBI tentang dua WNI yang mengambil data dari warga yang terdampak Covid-19.
Data tersebut nantinya digunakan untuk mencairkan dana Pandemic Unemploymet Assistance (PUA) dari pemerintah Amerika Serikat.
Biasanya, lanjut Nico, domain yang digunakan website pemerintahan palsu menggunakan .ly, .com, .info, .link dan .net.
"Masyarakat kami imbau supaya lebih waspada," tegas dia, Kamis (15/4)
Selain itu, Nico juga meminta kepada masyarakat Indonesia, terutama di Jawa Timur agar tidak melakukan tindak pidana membuat situs palsu, menyebarkan, dan mengambil keuntungan.
"Peringatan bagi siapa saja supaya tidak membuat scampage atau website-website palsu untuk mencari keuntungan," kata Nico.
Sementara itu, Ketua Tim FBI John Kim mengatakan akan bekerja sama dengan kepolisian Indonesia dalam mendukung dan melawan kejahatan siber.
"Kami akan terus mendukung Indonesia dan kepolisian Indonesia dalam melawan kejahatan, khususnya kejahatan siber," pungkas John Kim. (mcr12/jpnn)
BACA JUGA: Bamsoet Ingatkan Tingginya Angka Kejahatan Siber di Indonesia
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terhasut Ucapan Donald Trump, Tiga Rakyat Jelata Ini Ditangkap FBI
Redaktur & Reporter : Arry Saputra