Irjen Rudy Keluarkan Peringatan untuk 2 Teroris MIT yang Masuk DPO

Kamis, 28 April 2022 – 14:06 WIB
Satgas Madago Raya melakukan penyisirah dan pemburuan sisa DPO MIT Poso di wilayah operasi Madago Raya. ANTARA/Kristina Natalia

jpnn.com, PALU - Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Rudy Sufahriadi mengeluarkan peringatan kepada dua terduga teroris dari Kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) aparat keamanan. 

Jenderal bintang dua itu mengatakan bahwa Satgas Operasi Magado Raya memberikan kesempatan kepada dua terduga teroris dari kelompok MIT Poso yang menjadi DPO itu untuk menyerahkan diri secara baik-baik kepada TNI maupun Polri. 

BACA JUGA: Sebelum Ditembak Mati, Terduga Teroris MIT Melempar Benda Diduga Bom ke Aparat

“Operasi Madago Raya ini akan berakhir apabila mereka menyerahkan diri. Kalau tidak, kami akan mencari dan kejar sampai dapat,” ungkap Irjen Rudy saat jumpa pers di Polsek Sausu, Kabupaten Parigi Moutong, Sulteng, Kamis (28/4). 

Seperti diketahui, pascatewasnya Suhardin alias Hasan Pranata, hingga kini tersisa dua terduga teroris MIT Poso yang masuk DPO

BACA JUGA: Lihat, Jasad Teroris Poso Terbujur Kaku di Hadapan Seorang Kombes

Mereka adalah Nae alias Galuh alias Muklas dan Askar alias Pak Guru. 

Satgas Operasi Madago Raya memperkirakan keduanya masih berkeliaran di pegunungan Kabupaten Poso, Parigi Moutong, dan Kabupaten Sigi, Sulteng.

BACA JUGA: Jenderal TNI dan Polri Turun Tangan Memburu DPO MIT Poso

Sekali lagi, Irjen Rudy berharap kepada dua DPO itu agar segera menyerahkan diri. “Saya masih  berharap dua DPO yang belum tertangkap segera menyerahkan diri,” kat Irjen Rudy

Seperti diberitakan, Satuan Tugas Operasi Madago Raya menembak mati terduga teroris dari MIT Poso yang masuk dalam DPO, Rabu (27/4).

Kontak tembak terjadi di Dusun Salubanga, Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Moutong. 

Dari insiden itu dilaporkan salah satu DPO yang diduga Askar alias Pak Guru tewas tertembak. 

Namun, ternyata yang tewas adalah Suhardin alias Hasan Pranata berdasarkan hasil autopsi Tim Inafis Polda Sulteng. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler