jpnn.com, PARIGI MOUTONG - Kapolda Sulawesi Tengah Inspektur Jenderal Rudy Sufahriadi memperlihatkan barang bukti milik pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Ali Kalora dan anggota MIT Jaka Ramadhan.
Kedua terduga teroris itu tewas dalam baku tembak dengan Satgas Madago Raya di Desa Astina, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Sabtu (18/9) petang.
BACA JUGA: Irjen Rudy Ungkap Detik-detik Satgas Melumpuhkan Ali Kalora
Satgas Madago Raya mengamankan 39 barang bukti milik Ali Kalora dan Jaka Ramadhan dalam operasi penumpasan kelompok MIT itu.
"Semua barang bukti telah kami amankan," tegas Irjen Rudy Sufahriadi saat konferensi pers di Polres Parigi Moutong, Sulteng, Minggu (19/9).
BACA JUGA: Berita Terkini Usai Pemimpin Teroris MIT Ali Kalora Ditembak Mati
Dari puluhan barang bukti, ada juga bahan peledak, termasuk senjata api laras panjang jenis M16 lengkap dengan peluru, serta perlengkapan pribadi Ali Kalora dan Jaka Ramadhan, yang beraksi di wilayah pegunungan Kabupaten Poso, Parigi Moutong dan Kabupaten Sigi, Sulteng.
Kemudian, hemolok, ransel, jaket, chestring, selimut, sarung, celana, senter kepala, benang lilit, belanga, dan daging (bekal).
BACA JUGA: Mantan Anak Buah Santoso Imbau Ali Kalora Cs Menyerahkan Diri
Berikutnya, kaus kaki, headset, kepala charger, gunting, baju kaus, sorban sarung, korek api disimpan dalam botol, tali pancing, slink, satu lilit tali jemuran kecil, karet ban, minyak tahan dalam botol, terpal, telepon seluler android, jam tangan milik Ali Kalora, serta bom tarik dan bom bakar.
"Termasuk di dalamnya logistik berupa beras, garam dan obat-obatan peralatan makan muk air, toples kecil, botol minyak serta alat pertukangan gergaji, dua buah parang, antinyamuk, dan peralatan mandi," kata mantan kepala Korps Brimob Polri, itu.
TNI dan Polri masih memburu empat anggota MIT yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
Para DPO itu merupakan sisa kelompok teroris di Poso, yang masih bersembunyi di hutan.
Pada operasi penumpasan kelompok yang mengatasnamakan MIT, sejumlah satuan tergabung dalam Satgas Madago Raya terdiri atas Satuan Brimob Polda Sulawesi Tengah, Batalyon Infanteri 714/Sintuwu Maroso Kabupaten Poso yang berada di bawah Komando Korem/123 Tadulako, Kodam XIII/Merdeka.
Berikutnya, Satuan Korps Brimob dan Detasemen Khusus 88 (Desus 88) Polri serta Batalyon Infanteri Para Raider 502/Ujwala Yudha.
"Apa pun bentuknya dan siapa pun berhasil dalam misi ini, tentunya ini merupakan operasi bersama dan satuan-satuan yang tergabung telah dibagi masing-masing sektor," kata Rudy yang juga penanggung jawab Operasi Madago Raya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy