Irohmin Sempat Telpon Keluarga Minta Uang Rp 350 Ribu Sebelum Tewas di Dalam Sel, Ternyata

Senin, 12 Agustus 2024 – 16:04 WIB
Ilustrasi tahanan tewas. Ilustrator: Rahayuning Putri Utami/JPNN.com

jpnn.com, PALEMBANG - Penyebab kematian Irohmin, 22, tahanan titipan Kejaksaan di Rutan Kelas I Palembang di dalam sel masih menjadi teka-teki.

Meskipun sebelumnya Kanwil Kemenkumham Sumsel menyatakan tahanan kasus pengeroyokan tersebut meninggal dikarenakan sakit. Namun, pihak keluarga masih belum sependapat.

BACA JUGA: Tahanan Tewas Mengenaskan, Kapolsek Bukit Raya Diperiksa Propam

Rusnawati, 67, ibu kandung Irohmin yang masih tidak terima anaknya dinyatakan sakit, sebab, keluarga melihat ada beberapa luka di kepala bagian belakang dan memar di kening.

"Di kepala belakang keluar darah di keningnya benjol membiru, terus tiga jarinya biru, saya tidak terima pak karena anak saya mati dalam keadaan tidak wajar," sampai Rusnawati saat ditemui di kediamannya di Jalan Perjuangan, Kelurahan Karya Baru, Kecamatan Alang-alang Lebar, Senin (12/8/2024).

BACA JUGA: Tahanan Tewas di Lapas Jambi Akibat Dianiaya 6 Orang

Bahkan kata Rusnawati, beberapa luka di kepala sang anak masih mengeluarkan darah saat jenazah dimandikan.

"Saya masih menduga kemungkinan besar anak aya meninggal karena dibunuh, kata Rusnawati.

BACA JUGA: Waduh, 4 Oknum Polisi Lakukan Penganiayaan di Sel Polres, 1 Tahanan Tewas

Rusnawati juga menyebut sebelum meninggal, sang anak sempat menghubungi kakaknya meminta dikirimi uang sebesar Rp 350 ribu agar ia bisa keluar dari kamar karantina yang ada di Rutan, Irohmin baru sekitar satu atau dua minggu ditahan di Rutan.

"Dia (Irohmin) sempat menelpon sambil menangis kalau nyawanya terancam di dalam penjara, ia minta dikirimi uang Rp 350 ribu agar  bisa dapat kamar dan tidak lagi di dalam kamar karantina,"terang Rusnawati.

"Kakanya (Irohman) mengirimkan uang Rp 350 di transfer lewat dana," tambah Rusnawati.

Sebelum masuk ke rumah sakit, salah seorang kakak almarhum ditelpon oleh petugas Rutan yang mengatakan kalau Irohmin dibawa ke rumah sakit.

"Dan sekitar jam 3 kami dapat kabar dari rumah sakit, kalau dia sudah meninggal dunia ," jelas Rusnawati.

Diketahui, sebelumnya Irohmin sempat ditahan di Polsek Ilir Timur II dan ditangkap karena kasus pengeroyokan.

"Sebelum pindah dari tahanan polisi ke Rutan dia sehat pak, tidak ada mengeluh apa-apa," beber Rusnawati.

Dengan meninggalnya Irohmin secara tidak wajar, pihak keluarga menuntut keadilan kepada pihak Rutan, dan harus bertanggung jawab atas kematian Irohmin. Keluarga berencana akan membuat laporan ke pihak kepolisian setelah hasil autopsi keluar.

"Saya minta keadilan untuk mengusut tuntas kematian anak saya, karena matinya tidak wajar. Kami juga akan melapor ke Polda Sumsel setelah hasil autopsi anak saya keluar," pungkas Rusnawati.

Terpisah, Dirreskrimum Polda Sumsel Kombes Pol M Anwar Reksowidjojo mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait tewasnya Irohmin.

"Masih dilakukan penyelidikan," singkat Anwar. (mcr35/jpnn) 


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Cuci Hati

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler