IRT yang Diterkam Buaya Sepanjang Tujuh Meter Akhirnya Ditemukan, Begini Kondisinya

Rabu, 05 Agustus 2020 – 21:28 WIB
Warga yang diterkam buaya di Sungai Barakkang Kecamatan Budong Budong Kabupaten Mamuju Tengah telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, Rabu (5/8/2020). Foto: ANTARA/M Faisal Hanapi

jpnn.com, MAMUJU - Jasad ibu rumah tangga yang diterkam dan diseret buaya ke dalam Sungai Barakkang Kecamatan Budong Budong Kabupaten Mamuju Tengah, dua hari lalu akhirnya ditemukan tim SAR.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS) Kabupaten Mamuju, Saidar Rahmanjaya, di Mamuju, Rabu, mengatakan, korban bernama Asmila, 40, ditemukan meninggal, setelah dua hari dilakukan pencarian.

BACA JUGA: Buang Hajat di Sungai, IRT Diterkam Buaya Sepanjang Tujuh Meter, Begini Akhirnya

"Tim SAR menemukan korban sekitar dua kilometer dari lokasi kejadian diterkam buaya," ujarnya.

Menurut dia, jasad korban telah dilakukan evakuasi ke rumah duka untuk dimakamkan.

BACA JUGA: Kabar Terkini Soal Nasib Sejumlah Jaksa Terduga Pemeras Puluhan Kepala Sekolah SMP di Inhu

Kabid Humas Polda Sulbar AKBP Syamsu Ridwan, sebelumnya menyampaikan bahwa korban diterkam buaya saat hendak melakukan buang hajat di Sungai Barakkang.

"Korban diterkam seekor buaya berukuran sekitar tujuh meter, dari belakang saat buang hajat dan langsung menyeretnya masuk ke dalam air sungai," katanya.

BACA JUGA: Nekat Terima Telepon Sambil Berkendara, Lihat yang Dialami Mahasiswa Ini

Menurut dia, saksi yang mendengar teriakan korban langsung berusaha menolong namun buaya tersebut menarik korban dengan cepat ke dalam permukaan air.

"Korban bersama buaya tersebut sempat muncul ke permukaan dan masuk kembali dan menghilang ke dalam air berdasarkan keterangan saksi," katanya.

BACA JUGA: Pengendara Sekarat Ditembak di Leher, Pelakunya Anggota TNI Berpangkat Kapten

Ia menyampaikan, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan instansi terkait agar memasang himbauan keamanan dan memberikan pagar pembatas di sepanjang aliran Sungai Barakkang agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler