Irwan Fecho: Pidato Pak Jokowi Beda dengan yang Dirasakan Rakyat

Jumat, 14 Agustus 2020 – 15:12 WIB
Presiden Jokowi menyampaikan pidato pada sidang tahunan MPR, Jumat (14/8). Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Fraksi Partai Demokrat DPR RI Irwan Fecho mengapresiasi pidato kenegaraan Presiden Jokowi, dalam sidang tahunan MPR pada Jumat (14/8), meskipun terasa biasa-biasa saja.

"Secara umum saya mengapresiasi semangat yang disampaikan dalam pidato presiden hari ini. Walau sepertinya yang disampaikan cenderung normatif saja, bahkan berbeda jauh dengan yang dirasakan rakyat saat ini," ucap Irwan yang mengikuti rapat itu secara virtual.

BACA JUGA: Irwan Fecho Minta Pak Jokowi Jujur soal Resesi

Wasekjen DPP Partai Demokrat ini juga memandang bahwa pidato Jokowi terkait lompatan besar yang harus dicapai dalam momentum krisis ini, pemerintah juga sudah ketinggalan.

"Bukan lompatan besar yang diraih tetapi terjerumus dalam pertumbuhan ekonomi minus 5,32 persen," tegasnya.

BACA JUGA: Detik-Detik Drama Menegangkan Begal Sadis Tembak Kanit Pidum Polres OKI

Dalam hal reformasi fundamental cara pemerintah bekerja juga tidak terbukti.

Faktanya, kata Irwan, Presiden Jokowi sampai harus berkali-kali marah pada pembantunya karena lamban dalam bekerja menangani covid-19, beserta dampaknya.

BACA JUGA: Pak Jokowi Sudah Pidato, Nanti Sore Giliran SBY

"Kesiapsiagaan dan kecepatan kerja kabinet Jokowi seperti kalau tidak ada peristiwa Covid-19. Biasa-biasa saja, malah cenderung lamban," kata Anggota Komisi V DPR itu.

Irwan juga menyebutkan, di masa pandemi Covid-19 ini bantuan sosial bagi masyarakat melalui bantuan sembako, bansos tunai, UMKM, korban PHK, Program Kartu Prakerja, realisasinya masih rendah.

Bahkan, BPJS dan tarif listrik malah naik dan banyak iuran atau pajak ditarik dari rakyat.

Belum lagi perkembangan kasus Covid-19 juga terus bertambah setiap harinya.

Meski demikian, politikus asal Kalimantan Timur ini sepakat dengan Presiden Jokowi bahwa pemerintah harus belajar cepat dari krisis kembar ini.

Di sisi lain, para pembantu presiden juga harus bisa memanfaatkan momentum krisis ini melakukan lompatan kemajuan, untuk mengejar ketertinggalan, untuk melakukan transformasi besar, dengan melaksanakan strategi besar.

"Jika tidak maka bangsa ini bisa semakin terjerumus dalam pandemi berikut dampaknya," ucap Irwan.

Dia berharap menjelang HUT kemerdekaan RI tahun ini, pemerintah jangan hanya bicara, tetapi harus benar-benar berjuang menyelamatkan dan menyejahterakan rakyat.(fat/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler