Ishak Latuconsina: Bela Negara Merupakan Tugas Seluruh Rakyat Indonesia

Sabtu, 20 Juli 2019 – 21:46 WIB
Ishak Latuconsina. Foto: Ist. Humas MPR

jpnn.com, MANADO - Bela negara merupakan aspek yang menyangkut banyak hal. Tidak hanya masalah pertahanan negara. Generasi muda belajar dengan baik juga salah satu bentuk bela negara.

Hal tersebut disampaikan anggota Lembaga Pengkajian (Lemkaji) MPR, Ishak Latuconsina, saat menjadi narasumber dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR dengan metode Bela Negara kepada 100 Resimen Mahasiswa (Menwa), Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (20/7).

BACA JUGA: Parpol Belum Maksimal Melaksanakan Pendidikan Politik

Untuk itulah menurut pria yang pernah aktif di TNI AL itu, pendidikan bela negara untuk memberi pengertian pada masyarakat penting diberikan. Pria yang mempunyai pangkat Laksamana Dua itu menyebut masalah bela negara bagi bangsa Indonesia bukan hal yang main-main. Sebagai negara yang memiliki ribuan pulau, ragam etnis, budaya, dan agama, masalah yang ada di Indonesia sangat komplek. "Luas negara merupakan tantangan besar bagi negara kita," ujarnya.

Dia membandingkan dengan Singapura yang luasnya tak lebih dengan Jakarta tentu negara kecil itu tantangannya berbeda dengan negara kita. "Mereka mempunyai Bandar Udara Changi yang bagus. Wajar karena bandar udaranya cuma satu," ujarnya. "Beda dengan Indonesia yang memiliki banyak bandar udara," tambahnya.

BACA JUGA: PDIP Fokus Menyiapkan Agenda Strategis MPR Lima Tahun ke Depan

BACA JUGA: Parpol Belum Maksimal Melaksanakan Pendidikan Politik

Sosialisasi yang dilakukan dikatakan sebagai salah satu bentuk pendidikan bela negara. "Dengan sosialisasi akan menjadikan kita paham tugas dan kewajiban sebagai warga negara. "Acara ini juga merupakan bagian pendidikan bela negara," ungkapnya.

BACA JUGA: Agustus dan September MPR Gelar Rangkaian Acara Kebangsaan

Bela negara sangat penting sebab menurut Ishak bangsa Indonesia tidak berada dalam ruang vakum. Hidup di tengah berbagai macam bangsa dengan berbagai kepentingan yang ada akan memunculkan peluang dan tantangan. Tantangan yang ada bisa menjadi ancaman. "Dan bila ancaman menjadi nyata maka kita harus siap menghadapi," ujarnya.

Untuk menghadapi ancaman maka perlu kesiapan dengan cara latihan terus menerus. "Diharapkan ke depan kita mampu sebagai bangsa petarung. Hal demikian bisa tercapai bila kita disiplin, percaya diri, kerja keras, tanggung jawab dan gotong royong. Jatuh bangunnya sebuah bangsa tergantung kualitas manusianya," tambahnya. (adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pesan Ketua MPR Usai Naik Kendaraan Tempur Panser Anoa di Lebanon


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
MPR RI  

Terpopuler