PADANG -- Besok (3/1), Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dijadwalkan akan melantik 19 pejabat yang mengisi jabatan struktural di lingkungan pemprov. Dari 19 itu, beberapa diantaranya berasal dari kabupaten/kota.
Mereka akan mengisi jabatan kosong karena ditinggal pensiun, promosi dan struktur organisasi tata kerja (SOTK) baru hasil pemekaran. Hari ini undangan kepada pejabat yang akan dilantik akan disebar. Hanya saja, nama-nama pejabat yang akan dilantik masih dirahasiakan, dengan alasan bisa saja mengalami perubahan.
"Perubahan pejabat yang akan dilantik, masih bisa terjadi. Misalnya pejabat yang akan dilantik itu tiba-tiba sakit keras, tentu diganti," kata Sekprov Sumbar, Ali Asmar ketika dihubungi Padang Ekspres (Grup JPNN), tadi malam.
Pejabat yang akan dilantik, tidak dipanggil satu per satu mengikuti fit and propert test oleh gubernur dan wakil gubernur seperti era Gamawan Fauzi-Marlis Rahman dulu. Namun, kata Ali Asmar, mereka yang akan dilantik dilihat dari hasil fit and propert test dan pemetaan potensi yang sudah diikuti pejabat tersebut beberapa waktu lalu.
Kemudian, hasil penilaian kinerja dan track record yang dihimpun dari bawahan pejabat tersebut, pejabat selevel, sekda hingga kepala dan wakil kepala daerah.
Hasilnya kemudian dibawa ke Baperjakat. "Yang jelas, kita tidak melakukan perombakan total, tapi mengutamakan pengisian yang kosong saja seperti ada yang pindah tugas ke Jakarta dan pension. Ada sekitar 19 orang yang dilantik," jelas mantan Sekko Padangpanjang, itu.
Soal masuknya pejabat dari kabupaten atau kota, Ali Asmar mengakuinya. "Ya, ada. Tapi persentasenya kecil. Kita masih mengutamakan pengkaderan di provinsi," ujarnya. Namun, dia masih belum mau mengungkapkan siapa saja sekitar 19 pejabat yang akan dilantik, termasuk yang "diimpor" dari kabupaten dan kota. "Besok saja. Kita tidak ingin kenyamanan pegawai dan pejabat di pemprov terganggu (jika diekspos)," kata dia.
Soal beredarnya informasi pergantian pejabat ini juga dipengaruhi intervensi dari luar pemerintahan, seperti dari partai politik tertentu, Ali Asmar menepisnya. "Jabatan ini bebas dari intervensi politik manapun. Semuanya didasarkan kompetensi dan hasil penilaian kinerja. Konsekuensi dari semua itu, tentu ada yang suka dan tidak suka dengan kebijakan gubernur. Tapi bagi yang berprestasi tentu senang dengan pola ini. Akan memacu semua pegawai berkompetensi secara sehat guna mencapai kinerja terbaik," jelasnya.
Dari 19 pejabat yang akan dilantik, lima di antaranya akan mengisi lima jabatan struktural yang kosong dalam beberapa bulan terakhir, yakni staf ahli pemerintahan, asisten I bidang pemerintahan, asisten III bidang administrasi umum, kepala dinas sosial, dan kepala badan ketahanan pangan.
Pejabat yang dilantik juga akan mengisi SOTK baru hasil pemekaran. Yakni dinas pendidikan, pemuda dan olahraga yang dimekarkan menjadi dinas pendidikan, dan dinas pemuda dan olahraga. Lalu, dinas koperasi, perindustrian, dan perdagangan menjadi dinas koperasi, usaha mikro kecil dan menengah, dan dinas perindustrian dan perdagangan. Kemudian biro aset, satu bidang yang dipisahkan dari dinas pengelola keuangan daerah. Selain itu, ada beberapa pejabat yang dimutasi dari dinas lama yang dimekarkan.
Kemudian, Asisten II bidang perekonomian dan kesejahteraan rakyat yang berubah nama atau nomenklatur menjadi asisten pembangunan dan kesejahteraan rakyat, kepala biro humas dan protokol yang berubah menjadi kepala biro humas, dan kepala biro pemerintahan dan kependudukan menjadi kepala biro pemerintahan.
"Karena terjadi perubahan nomenklatur, baik pejabat lama atau baru harus dilantik juga. Namun, tidak menjamin pejabat lama tetap di jabatannya semula," jelasnya.
Selain pelantikan pejabat baru, dari informasi yang dihimpun Padang Ekspes, gubernur juga akan memberikan penghargaan dan pin emas kepada tujuh mantan pejabat eselon I dan II Pemprov Sumbar. Yakni Firdaus K (mantan sekprov), Chairul Darwis (mantan asisten III, kepala BKD, badan arsip dan kepala biro pemerintahan), Yenifra (mantan kepala disperindag, dispenda dan staf ahli gubernur), Sinang Subekti (mantan kepala dispenda dan staf ahli gubernur), Surya Dharma Sabirin (mantan Asisten II, kepala dinas peternakan, kepala DKP dan staf ahli gubernur), Asnol (mantan staf ahli gubernur), dan Syahrial Syam (mantan kepala badan ketahanan pangan, dan kepala dispertahor).
Dari tujuh pejabat tersebut, tiga orang telah pernah mendapatkan penghargaan tertinggi dari Presiden SBY dengan pangkat pembina utama yakni Chairul Darwis, Yenifra dan Sinang Subekti. (esg/a/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Air Asam Kawah Ijen Bahaya Bagi Tulang
Redaktur : Tim Redaksi