jpnn.com, JAKARTA - Kelompok Negara Islam Irak Suriah (ISIS) mengklaim sebagai pihak yang melakukan teror bom bunuh di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/5) malam.
Aksi dua pelaku teror yang menggukan bom panci mengakibatkan tiga anggota Polri meninggal dunia, sedangkan belasan warga sipil luka-luka.
BACA JUGA: Bom Kampung Melayu: Kapolri Batalkan Kunjungan ke Arab dan Turki
“Pelaku serangan terhadap polisi Indonesia yang sedang berkumpul adalah pejuang Negara Islam,” ujar ISIS melalui kantor berita Amaq, Jumat (26/5) pagi.
Ada dua bom panci yang menyasar polisi yang sedang berjaga-jaga di Kampung Melayu. Bom pertama meledak di toilet umum, sedangkan satunya lagi di dekat halte Transjakarta
BACA JUGA: Catat, Hanya Jokowi Presiden RI yang Kunjungi TKP Bom
Namun, ISIS maupun Amaq tidak menjelaskan lebih detail soal klaim itu. Pernyataan ISIS via Amaq yang dikutip REUTERS memang pendek.
Sedangkan Polri telah mengidentifikasi pelaku bom panci yang juga tewas. Kedua pelaku adalah Solihin dan Ichwan Nurul Salam.
BACA JUGA: Aman, Halte TransJakarta Kampung Melayu Beroperasi Kembali
Penyelidikan awal menunjukkan duo teroris itu menyasar sekelompok polisi yang sedang mengamankan jalur pawai warga yang hendak menyambut datangnya Ramadan. Sedangkan Terminal Kampung Melayu memang dikenal sebagai kawasan ramai.
Mabes Polri telah menemukan kuitansi pembelian panci dari sebuah toko di Padalarang, Jawa Barat. Kuitansi bertanggal 22 Maret itu juga berisi catatan pembelian paku, gotri, cable-switcher dan bahan-bahan lainnya untuk pembuatan bom
.
Berdasar penyelidikan kepolisian, Solihin merupakan pegawai di sebuah pondok pesantren di Poso. Sedangkan Ichwan berasal dari Bandung, Jawa Barat.(reuters/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tragedi Bom Kampung Melayu, Polres Cianjur Salat Gaib
Redaktur & Reporter : Antoni