jpnn.com, KAIRO - Kelompok ISIS pada Minggu (8/5) mengaku bertanggung jawab atas serangan mematikan yang menewaskan satu perwira dan 10 tentara Mesir di semenanjung Sinai, kata kelompok tersebut di Telegram.
Insiden itu merupakan serangan paling mematikan dalam beberapa tahun belakangan di Sinai Utara, di mana pasukan keamanan Mesir memerangi kelompok yang berafiliasi dengan ISIS.
BACA JUGA: Arab Saudi Mengeksekusi 81 Teroris Jaringan ISIS dan Alqaeda
Serangan terjadi pada Sabtu pagi di jalan yang mengarah ke timur dari Terusan Suez ke Hasanah di Sinai Utara, menurut dua sumber keamanan.
Sumber yang meminta identitasnya dirahasiakan itu mengungkapkan bahwa milisi menyerang dengan kendaraan yang dilengkapi bom dan menembakkan senjata berat yang dipasang di truk pikap, sebelum bala bantuan militer melawan mereka dan mengejarnya.
BACA JUGA: ISIS Punya Pemimpin Baru, Densus 88: Ini Ancaman
"Elemen teroris sedang dikejar dan dikepung di daerah terpencil di Sinai," kata juru bicara Mesir Gharib Abdel Hafez lewat pernyataan, seraya menambahkan bahwa lima orang lainnya terluka dalam peristiwa tersebut.
Sejak 2018 militer telah memperluas kendali atas daerah pesisir Sinai Utara antara Jalur Gaza di timur dan Terusan Suez di barat, sehingga memungkinkan sejumlah kegiatan sipil dan pengembangan infrastruktur aktif kembali.
BACA JUGA: Dulu Berjihad di Jalan ISIS, Kini Merengek demi Ampunan Warga Prancis
Namun, serangan sporadis masih terjadi ketika para milisi mencari perlindungan di daerah gurun di selatan pantai dan menggunakan berbagai taktik seperti menembak dan memasang alat peledak. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif