Isma Yatun Harapkan Pendidikan Makin Berkualitas Melalui Program Merdeka Belajar

Jumat, 04 November 2022 – 16:25 WIB
Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Dr. Isma Yatun, CSFA.,CFrA. Foto: Dok. BPK RI

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Dr. Isma Yatun, CSFA.,CFrA mengharapkan melalui program merdeka belajar, pendidikan di Indonesia makin terdepan dan berkualitas sehingga memberikan dampak positif terhadap kemajuan bangsa dan negara.

Isma Yatun menyampaikan hal itu orasi ilmiah dalam acara Dies Natalis ke-62 Universitas Sriwijaya (Unsri) di Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (3/11/2022).

BACA JUGA: Dukung Program Merdeka Belajar, Greatedu Gandeng UKDW Yogyakarta

Isma Yatun yang juga alumnus Unsri itu menyampaikan orasi berjudul "Kampus Merdeka Berbasis Teknologi Informasi: Upaya Mewujudkan Perguruan Tinggi Yang Mandiri Untuk Menghasilkan SDM Unggul Berakhlak Mulia".

Menurut Isma Yatun, konsep Merdeka Belajar yang digaungkan oleh pemerintah dalam konteks mewujudkan pendidikan berkualitas. Hal itu sejalan dengan cita-cita para pendiri bangsa Indonesia.

BACA JUGA: Di Markas Besar PBB, Nadiem Makarim Pamer Keberhasilan Merdeka Belajar 

“Ini dinyatakan dalam Pembukaan UUD 1945 yang menyebutkan bahwa salah satu tujuan bernegara adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,” tegas Isma Yatun.

Tampak hadir dalam acara ini, Rektor dan Wakil Rektor, Ketua Senat dan Anggota, para Dekan dan Wakil Dekan dan Para Biro, Direktur Sekolah Pascasarjana Unsri.

Dies Natalis ini juga dihadiri Gubernur, Pangdam II Sriwijaya, Kapolda Sumatera Selatan dan para Bupati dan Walikota Se Sumatera Selatan serta Ketua Ikatan Alumni Unsri Dr. Agung Firman Sampurna.

Lebih lanjut, Isma Yaun mengatakan tujuan konsep merdeka belajar berkaitan erat dengan upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia bangsa Indonesia. Hal ini dapat menjadi modal pembangunan nasional dan bersaing dengan negara-negara lain di tataran global.

Menurut Isma Yatun, program merdeka belajar memberikan kebebasan kepada pendidik, peserta didik, dan satuan pendidikan, termasuk perguruan tinggi untuk terlibat secara aktif dalam menentukan cara terbaik yang akan digunakan dalam proses pembelajaran guna mencapai tujuan Pendidikan.

Terkait pendidikan tinggi, Isma Yatun menyatakan konsep merdeka belajar diwujudkan dengan kebijakan pemerintah untuk memotong jalur birokrasi dan mendorong kemandirian kampus. Terutama untuk dapat membekali para mahasiswanya dengan berbagai keahlian dan kompetensi yang relevan dan diperlukan pasca kelulusan.

Dia menjelaskan konsep merdeka belajar di tingkat perguruan tinggi telah diimplementasikan oleh Kemendikbudristek dalam berbagai inisiatif, termasuk di antaranya Kampus Merdeka.

"Kampus Merdeka bertujuan mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan yang berguna dalam memasuki dunia kerja melalui kegiatan pembelajaran di luar program studi dan kampusnya,” kata Isma Yatun

Mantan anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan ini menambahkan, Kampus Merdeka merupakan sekumpulan kebijakan yang diluncurkan agar perguruan tinggi dapat menghasilkan outcome mahasiswa yang siap dengan tuntutan dunia kerja di era digital 4.0. Dengan begitu dapat menjadi solusi atas tuntutan link and match antara dunia pendidikan dengan dunia kerja dan lingkungan.

Isma Yatun mengemukakan implementasi Kampus Merdeka ini dijabarkan ke dalam empat aksi.

Dia pun yakin Unsri yang telah mencapai usia 62 tahun, sudah memiliki dan mulai mengimplementasikan keempat aksi itu untuk dapat mengkapitalisasi kesempatan dan potensi manfaat yang diharapkan dari kebijakan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka yang dicanangkan oleh pemerintah.

Isma Yatun sempat menyinggung sudah ada 281 alumnus Unsri yang mengabdikan dirinya di BPK RI dalam beragam tingkatkan dan tersebar di banyak bidang kerja dengan penuh dedikasi dan semangat.

“Saya bangga menjadi bagian dari keluarga besar Universitas Sriwijaya,” ucap Isma Yatun.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler