Ismail, Sang Pelaku Teror Paris Sudah Diawasi Sejak 2010

Senin, 16 November 2015 – 06:47 WIB
Ilustrasi.

jpnn.com - PARIS - Salah satu pelaku teror di Paris para Jumat (13/11) malam sudah tertangkap dia adalah Omar Ismail Mostefai, yang merupakan warga kelahiran Prancis keturunan Aljazair

Pria 29 tahun itu merupakan seorang di antara tiga pelaku yang meledakkan diri di gedung teater Bataclan. Identitas Mostefai diketahui dari potongan jari. Mostefai yang kelahiran Courcouronnes, 21 November 1985, tercatat delapan kali melakukan kejahatan kecil pada 2004-2010. Namun, dia tak pernah sampai masuk penjara.

Seperti diketahui, insiden berdarah tersebut berlangsung di enam lokasi. Delapan pelaku tewas, baik karena ditembak polisi maupun meledakkan bom bunuh diri. Pemerintah Prancis menuding ISIS (Negara Islam di Iraq dan Syria) berada di balik serangan itu. ISIS juga telah mengklaim sebagai pelaku.

Jaksa Wilayah Paris Francois Molins mengungkapkan bahwa Mostefai sempat diawasi pada 2010 dengan tudingan terlibat kelompok radikal. Namun, entah bagaimana hingga sehari sebelum kejadian dia tidak pernah terlacak terlibat dalam jaringan terorisme.

Begitu mengetahui Mostefai sebagai salah seorang pelaku, ayah dan kakak lelakinya yang shockdengan kenyataan tersebut langsung mendatangi pihak kepolisian. "Mereka masih dimintai keterangan dan belum dipulangkan," kata Molins seperti dikutip BBC kemarin (15/4).

Empat orang anggota keluarga Mosefai lainnya juga masih ditahan. Mereka menyatakan sudah beberapa tahun tidak berhubungan dengan Mostefai setelah adanya konflik keluarga. 

BACA JUGA: Jangan Lantas Tutup Gerbang bagi Pengungsi Syria

Kakak lelakinya hanya mengetahui bahwa Mostefai beberapa tahun lalu telah bepergian ke Aljazair dengan keluarganya. (Reuters/BBC/CNN/New York Times/sha/c5/c9/ttg)

BACA JUGA: Kita Tidak Berperang Melawan Islam

BACA JUGA: Teror Paris: Perlu Kanalisasi Isu dan Cegah Konflik Lebih Besar

BACA ARTIKEL LAINNYA... Salah Seorang Pelaku Teror Paris Terungkap, Ismael Nama Depannya


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler