Isnanta Sebut SDI Merupakan Kerangka Besar Pembangunan Olahraga di Indonesia

Kamis, 26 September 2019 – 17:58 WIB
Deputi Pembudayan Olahraga Raden Isnanta, penggerak SKJ Djadoel Mariati, bersama para peserta Bimbingan Teknis. FOTO: Amjad/JPNN

jpnn.com, TANGERANG - Deputi III Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora, Raden Isnanta membuka bimbingan teknis Sport Development Indeks (SDI) se-Indonesia dan Festival SKJ Djadoel, yang berlangsung di Karawaci, Tangerang, Rabu (25/9).

Sport Development Indeks itu sendiri sebagai parameter dalam mengukur pembangunan olahraga Indonesia, metode pengukuran yang diklaim sebagai alternatif baru untuk megukur kemajuan pembangunan olahraga.

BACA JUGA: Usai Dipanggil Jokowi Bahas Soal Demo Mahasiswa, Menristekdikti Keluarkan Pernyataan Keras

Bahkan, SDI bisa dikatakan sebagai indeks gabungan yang mencerminkan keberhasilan pembangunan olahraga berdasarkan empat dimensi dasar, seperti ruang terbuka yang tersedia untuk olahraga, sumber daya manusia atau tenaga keolahragaan yang terlibat dalam kegiatan olahraga, pertisipasi warga masyarakat untuk melakukan olahraga secara teratur dan derajat kebugaran jasmani yang dicapai oleh masyarakat. Sehingga jika disimpulkan, maka SDI dapat diterjemahkan manjadi Indeks Pembangunan Olahraga (IPO).

Dalam sambutannya, Raden Isnanta memberikan apresiasi kepada para stakeholder yang telah turut serta mendukung program pemerintah mengajak masyarakat untuk hidup aktif melalui olahraga dalam kerangka besar membangun olahraga di Indonesia.

BACA JUGA: Menristekdikti Gandeng TNI-Polri Lacak Penumpang Gelap Demo Mahasiswa

Menurutnya, membangun olahraga harus dimulai dengan pembudayaan yang meluas, menyentuh semua lapisan masyarakat dimanapun mereka berada. "Semua harus berolahraga demi alasan kesehatan dan kebugaran. Kedua hal tersebut teramat penting, maka dari itu olahraga harus diposisikan sebagai kebutuhan hidup dan gaya hidup, karena dengan olahraga kita akan sehat jasmani, sehat rohani maupun sehat sosial," ucapnya.

"Pembangunan olahraga adalah suatu proses yang membuat manusia memiliki banyak akses untuk melakukan aktivitas fisik. Indeks Pembangunan Olahraga Indonesia menyatakan bahwa kondisi kebudayaan berolahraga di Indonesia masih rendah. Untuk itu, dibutuhkan semacam metode pengukuran yang diklaim sebagai alternatif baru untuk megukur kemajuan pembangunan olahraga yaitu Sport Development Index (SDI)," sambungnya.

BACA JUGA: Jokowi Panggil Menristek ke Istana Bahas Soal Demo Mahasiswa, nih Hasilnya

Pria asal Kulon Progo itu juga mengatakan jika pihaknya dalam hal ini Kemenpora dalam menjawab Inpres no 1 tahun 2017 tentang gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS), mengajak masyarakat untuk mengoptimalkan olahraga dalam rangka meningkatkan derajat kebugaran jasmani masyarakat indonesia yang berbasis SM (Massal, Mudah, Murah, Meriah, dan Manfaat). Salah satunya Senam Kebugaran Jasmani (SKJ).

BACA JUGA: Begini Skenario Pemerintah untuk Meredam Aksi Mahasiswa Turun ke Jalanan

"Pada kesempatan ini, Festival Senam Kebugaran Jasmani 2018 Djadoel di 34 provinsi di Indonesia bertujuan agar SKJ kembali mendarah daging di masyarakat Indonesia dan menemukan kejayaan serta kepopulerannya kembali di masyarakat," ucapnya.

"Untuk itu, kami pun menunggu peran aktif setiap peserta untuk menyalurkan keterampilan kepada masyarakat luas, sehingga terwujud masyarakat Indonesia yang sehat, bugar, dan produktif," pungkasnya.

Dalam bimbingan teknis itu diikuti oleh perwakilan daerah dari 34 Provinsi, serta organisasi keolahrgaan lainnya.(dkk/jpnn)


Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler