Dalam perjanjian itu disebutkan Israel akan mengizinkan masuknya barang-barang ke Gaza, yang telah diblokade Israel sejak 2007. Dengan kesepakatan itu harusnya semua perlintasan ke Gaza akan dibuka. Namun, bagi aktivis anti perang Don Debar, kesepakatan ini dinilai bukan menjadi yang terakhir. Pasalnya, negeri zionis itu bakal melakukan segala upaya untuk tetap mengisolasi Gaza.
"Untuk perdamaian abadi, kondisi kehidupan warga Gaza harus ditingkatkan minimal supaya mampu bertahan hidup," ujarnya.
Rakyat Gaza harus diperbolehkan mendapatkan akses makanan dan obat-obatan serta bahan untuk membangun kembali negara mereka. Jika hal ini tidak tercapai maka tidak ada keadilan dan tidak mungkin akan ada perdamaian," lanjutnya.
Sebelum dilakukan pencabutan blokade atas Gaza perdamaian sulit terwujud. Alasan pejuang Palestina untuk melawan akan kembali akan muncul, sebab blokade Gaza oleh zionis Israel membuat 1,5 juta warga Palestina kelaparan.
Menurut aktivis anti perang dan juga jurnalis senior ini, masyarakat Palestina selama ini kelaparan dan ditindas secara biadab oleh Israel meski adanya perdamaian.
"Saat ini ada 1,5 juta warga Palestina hidup di kamp penjara terbuka tanpa makanan, tanpa obat, dan pakaian. Mereka hanya diberi remah-remah makanan dan kebutuhan hidup yang sangat minim. Itupun melalui persetujuan Israel," tandasnya.(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Koalisi Lebanon Ancam Serang Israel
Redaktur : Tim Redaksi