jpnn.com - KAIRO - Hamas menunjukkan niat untuk berdamai. Kemarin (3/8) rombongan tim Hamas tiba di Kairo, Mesir, untuk berbicara dengan mediator Mesir. Seorang delegasi dalam rombongan tersebut adalah Pimpinan Senior Hamas Ezat Al Rishq.
Mesir juga mengundang pihak Israel. Namun, mereka bersikeras tidak akan mengirimkan delegasi ke perundingan damai itu.
"Tidak jelas apa keuntungan Israel jika berpartisipasi dalam kesepakatan perdamaian yang diprakarsai Mesir ini," ujar Wakil Menteri Luar Negeri Israel Tzahi NaHegbi.
Di lain pihak, Palestina juga mengirimkan timnya dalam perundingan tersebut. Salah seorang di antaranya adalah Kepala Otoritas Mata-Mata Palestina Majid Faraj yang tiba Sabtu (2/8).
BACA JUGA: Air Keran Teracuni Ganggang
Selain itu, ada perwakilan dari Amerika Serikat (AS) Frank Lowenstein dan mantan perdana menteri Inggris yang menjadi utusan untuk masalah Timur Tengah Tony Blair. Perwakilan dari kelompok militan di Gaza pun diharapkan bisa hadir.
Dalam pertemuan tersebut, Palestina berharap blokade di Gaza diakhiri. Sudah lebih dari 8 tahun warga Gaza sulit mengakses dunia luar karena blokade itu. Mereka juga berharap bisa membebaskan warga Palestina yang ditahan Israel.
Presiden Mesir Abdel Fattah Al Sisi Sabtu (2/8) mengungkapkan, rencana gencatan senjata dan perdamaian yang digagas Mesir tersebut akan memberikan perubahan yang nyata untuk mengakhiri konflik di Gaza.
Sementara itu, Israel mulai menarik sebagian pasukannya dari jalur Gaza untuk penyegaran. Mereka menggantinya dengan pasukan yang baru. Israel menegaskan, serangan melawan Hamas akan terus dilanjutkan.
"Kami mengganti posisi beberapa pasukan. Jadi, nanti tipe serangan darat yang kami lakukan akan berbeda. Kami akan terus melanjutkan operasi (penyerangan)," ujar Juru Bicara Militer Israel Letnan Kolonel Peter Lerner.
Pernyataan Lerner itu tentu membuat harapan ketenangan di Gaza pupus. Padahal, sehari sebelumnya pasukan Israel menyatakan bahwa operasi penyerangan di sebagian wilayah Gaza telah berakhir.
BACA JUGA: PBB Umumkan Hampir 300 Anak Palestina Terbunuh
Mereka menginformasikan bahwa penduduk di Beit Lahiya dan Al Atatra bisa pulang ke rumah masing-masing serta menyatakan dua wilayah tersebut telah aman. (AFP/BBC/sha/c15/tia)
BACA JUGA: Ledakan di Jiangsu, Presiden Tiongkok Minta Karyawan Belajar
BACA ARTIKEL LAINNYA... 1.712 Warga Palestina Tewas Akibat Serangan Israel
Redaktur : Tim Redaksi