Israel Giring Warga Palestina ke Rumah lalu Dibantai Masal

30 Tewas, PBB Anggap Insiden Paling Tragis

Sabtu, 10 Januari 2009 – 09:12 WIB
GAZA - Kebiadaban pasukan Israel terus terungkapKemarin, giliran PBB yang membongkar pembantaian yang dilakukan militer Negeri Zionis itu di sebuah rumah di Zeitun, dekat Kota Gaza, berdasarkan keterangan beberapa saksi korban yang selamat dari insiden itu.

Seperti dilansir AFP, dengan dalih ingin menyelamatkan, 110 warga sipil Palestina di digiring masuk ke rumah itu

BACA JUGA: PBB Perintahkan Gencatan Senjata

Namun, misi heroik itu hanyalah topeng
Sehari kemudian, serdadu Israel malah memberondongkan peluru senjata otomatis ke tengah massa yang meringkuk di rumah tersebut

BACA JUGA: SBY - Sarkozy akan Bicara Per Telepon

Buntutnya pun otomatis mengerikan
30 orang tewas seketika.

''Berdasar sejumlah kesaksian, pada 4 Januari, serdadu Israel mengevakuasi sekitar 110 warga Palestina ke sebuah rumah di Zeitun (setengahnya anak-anak) dan mengatakan agar tak kemana-mana

BACA JUGA: Tetap Dorong Sidang Darurat PBB

Dua puluh empat jam kemudian, serdadu Israel menembak rumah tersebut berulangkali, menewaskan setidaknya 30 orang,'' kata seorang pejabat PBB kepada Agence France-Presse.

Menurut lembaga PBB untuk bantuan kemanusiaan, OCHA, sepanjang 13 hari serangan Israel hingga kemarin, kejadian itulah yang paling tragisBila serangan Israel masih tetap berlanjut dan tak ada satu kekuatan pun yang dapat menghentikan agresi Israel ke Gaza, daftar insiden paling tragis dipastikan akan terus bertambah.

Berdasar catatan OCHA, warga sipil yang berhasil lolos, berlari menyelamatkan diri menuju jalan raya bahkan sambil membawa korban luka-luka yang masih mungkin diselamatkan nyawanya.

"Mereka yang selamat berjalan sejauh dua kilometer ke Jalan Salah Ed Din sebelum diangkut ke rumah sakit oleh kendaraan warga sipil lainAda tiga anak-anak, yang paling muda berusia lima bulan dan meninggal begitu tiba di rumah sakit,'' kata sumber internal OCHA.

Salah seorang yang selamat dari pembantaian itu, Meysa Fawzi al Samuni, 19, menjelaskan, yang menyuruh dia dan para warga Zeitun lainnya masuk rumah itu adalah dua tentara Israel.

"Kedua tentara itu kemudian pergiSetelah itu atap rumah ditembaki dengan misilMelihat intensitasnya, saya pikir tembakan itu berasal dari pesawat F-16," kata Al Samuni seperti dikutip B'Tselem, organisasi kemanusiaan dan hak asani manusia yang berbasis di Israel.

"Setelah semua bagian rumah runtuh, saya melihat 20-30 orang tewasYang luka-luka masih banyak yang tertinggal di rumah itu," lanjutnya.

Israel mengaku tak tahu-menahu tentang insiden tersebutMereka menyatakan bakal melakukan investigasi mengenai keabsahan kesaksian korban''Dari pemeriksaan inisial, kami sama sekali tak tahu-menahu tentan insiden iniKami telah memulai penyidikan tapi masih belum tahu hasilnya,'' kata Avital Leibovich, juru bicara militer Israel(ape/ttg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Resolusi PBB Kutuk Israel


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler