jpnn.com, YERUSALEM - Israel mengklaim bahwa Republik Islam Iran mulai mengurangi pasukannya di Suriah. Beberapa kamp militer Iran di negara penuh konflik itu kini sudah kosong.
"Untuk pertama kalinya sejak Iran mulai menancapkan pengaruhnya di Suriah, negara tersebut mengurangi jumlah pasukannya dan mengosongkan beberapa basis di sana," kata spejabat keamanan Israel dilansir oleh situs berita berbahasa Ibrani, Ynet.
BACA JUGA: Palestina Berjuang Melawan Corona, Israel Malah Bombardir Jalur Gaza
Menurut sumber tersebut, pemerintah Suriah mulai kesal dengan keberadaan Iran di wilayah tersebut. Bagi rezim Bashar Al Assad, Iran kini bukan lagi aset, melainkan sudah jadi beban.
"Suriah membayar biaya yang terus membengkak karena kehadiran militer Iran di wilayahnya," tutur pejabat tersebut.
BACA JUGA: Israel Temukan Metode Baru Memprediksi Wabah Virus Corona
Pihak militer Israel tidak dapat dimintai komentar oleh Xinhua.
Pada hari yang sama, Menteri Pertahanan Israel Naftali Bennett memperingatkan bahwa Israel akan meningkatkan tekanan terhadap Iran agar menarik pasukannya dari Suriah.
BACA JUGA: Palestina Desak Masyarakat Internasional Hentikan Rencana Jahat Israel
"Pasukan Iran yang pergi ke Suriah dan melakukan beberapa aksi di sana tengah mempertaruhkan nyawa mereka sendiri," kata sang menteri, seraya memperingatkan bahwa Israel menganggap mereka sebagai target serangan yang sah.
"Kami tidak akan membiarkan Iran mendirikan basis-basisnya di Suriah," tegas Bennett.
Pernyataan itu muncul sekitar 12 jam usai 14 milisi Iran dan Irak tewas dalam serangan udara Israel di titik-titik yang dikuasai pasukan Iran dan sekutu mereka di Suriah timur, menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris.
Angkatan Udara Israel telah melancarkan ratusan serangan udara di Suriah, dan menyatakan bahwa serangan-serangan itu ditujukan pada sejumlah situs dan konvoi senjata Iran ke Hizbullah, milisi Lebanon yang didukung Iran.
Sejumlah pejabat Israel telah berulang kali memperingatkan bahwa mereka tidak akan membiarkan Iran, yang dianggap sebagai musuh bebuyutan Israel, untuk membangun basis militer permanen di Suriah. (Xinhua/ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil