jpnn.com, PUTRAJAYA - Malaysia mengkritik sikap diskriminatif negara-negara Barat yang kerap mengecam konflik di negara-negara lain tetapi melindungi rezim Israel dari tanggung jawab atas tindakan mereka terhadap penduduk Palestina.
Kritik tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Malaysia Zambry Abdul Kadir dalam Pertemuan Komite Gerakan Non-Blok (GNB) terkait Palestina di Baku, Azerbaijan, yang dihadiri 15 anggota komite itu pada Rabu (5/7), menurut sebuah pernyataan pada Jumat.
BACA JUGA: BBC Minta Maaf setelah Presenternya Sebut Tentara Israel Senang Membunuh Anak-Anak
Dalam pertemuan itu, Zambry juga menyampaikan sejumlah isu, termasuk keprihatinan terhadap situasi terkini di Palestina, yang menelan banyak korban jiwa, termasuk perempuan dan anak-anak, dan menghancurkan infrastruktur.
Ia juga mengecam insiden terkini di Kota Jenin, Tepi Barat, yang melibatkan pembunuhan warga sipil Palestina oleh rezim Israel.
BACA JUGA: PBB Sebut Aksi Pasukan Israel di Jenin Kejahatan Perang
Zambry mendesak negara-negara anggota GNB untuk terus bersatu dalam mempertahankan sikap terkait Palestina, serta mengecam kekejaman dan kebijakan apartheid rezim Israel.
Pendirian Malaysia masih sama, kata dia, yaitu mengakui hak masyarakat Palestina untuk memiliki negara sendiri yang merdeka dan berdaulat seperti negara-negara merdeka lainnya di dunia.
BACA JUGA: Brutal! Israel Ratakan 80 Persen Rumah di Kota Palestina Ini
Militer Israel pekan ini melakukan operasi militer --terbesar dalam lebih dari 20 tahun-- di Kota Jenin, wilayah pendudukan Tepi Barat.
Sekitar 12 warga Palestina tewas, termasuk lima anak, dan lebih dari 140 orang terluka dalam serangan itu, menurut Kementerian Kesehatan Palestina. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif