jpnn.com - Israel mengaku mendapatkan serangan roket dari wilayah Libanon pada Jumat (11/7). Roket tersebut dibalas Israel dengan serangan artileri.
Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel, Peter Lernerm mengatakan Roket yang mendarat di kota Metula dekat dengan perbatasan Libanon itu tidak menyebabkan jatuhnya korban maupun kerusakan dan belum bisa dipastikan siapa yang menembakkan roket itu.
BACA JUGA: Serangan Udara Israel Sudah Tewaskan 98 Warga Palestina
Dikabarkan CNN, Israel menuding pemerintah Libanon bertanggung jawab atas dua roket yang diluncurkan dari kota Mari Libanon itu.
Lerner menjelaskan bahwa kekhawatiran serangan darat di Israel semakin meningkat. Pada Kamis (10/7), Israel telah mengerahkan 30 ribu unit pasukan cadangan untuk bersiaga.
BACA JUGA: Kirim Relawan Bantu Warga Palestina
"Kami memanfaatkan kekuatan yang memungkinkan kita untuk menciptakan kekuatan besar di sekitar Gaza, jika diperlukan, kami akan segera memobilisasi mereka," tandas Lerner.
Diketahui, Israel melancarkan operasi serangan ke wilayah Gaza secara agresif sejak awal pekan ini. Israel berdalih, hal itu dilakukan untuk meredam serangan dari kelompok militan Hamas Palestina.
BACA JUGA: Roket Hamas Jangkau Ibu Kota Israel
Hingga Saat ini, serangan santara Israel dan Hamas masih terus berlangsung dan telah menyebabkan jatuhnya korban jiwa hingga lebih dari 90 warga Palestina. Sebagian besar di antara mereka adalah warga sipil. Sementara itu lebih dari 600 orang lainnya mengalami luka-luka. (mel/rmo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Obama Ucapkan Selamat Untuk Indonesia
Redaktur : Tim Redaksi