jpnn.com, MOSCOW - Israel benar-benar terusik dengan keberadaan Iran dan proxy-nya di Suriah. Karena itu, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu terus mendesak Rusia agar mendukung operasi untuk memukul Iran.
Dalam kunjungannya ke Rusia, Kamis (12/9), Netanyahu menyatakan Israel harus diizinkan untuk bertindak bebas terhadap Iran.
BACA JUGA: Israel Pengin Caplok Tepi Barat, Begini Reaksi Liga Arab
"Koordinasi keamanan antara kami selalu penting, tetapi sekarang sangat penting. Karena dalam sebulan terakhir telah terjadi peningkatan serius dalam upaya Iran untuk memukul Israel dari Suriah, dengan menempatkan rudal presisi di sana untuk melawan kami," ujar Netanyahu saat bertemu Presiden Rusia Vlamir Putin, seperti yang dilansir Reuters.
Netanyahu dan Putin diketahui telah melakukan belasan kali pertemuan dalam beberapa tahun terakhir. Pertemuan itu antara lain untuk melakukan koordinasi keamanan di Suriah demi menghindari bentrokan.
BACA JUGA: Israel Berulah, WNI di Lebanon Diminta Waspada
Israel sendiri diketahui berusaha membendung kekuatan Iran di Suriah. Di antaranya dengan melakukan ratusan serangan terhadap Iran untuk menghentikan negara tersebut membangun militer di wilayah konflik.
Dalam perang saudara di Suriah, Iran dan milisi Lebanon yang didukungnya, Hizbullah telah membantu Presiden Bashar al-Assad, sama seperti Rusia. Meski di pihak yang sama, namun Rusia kerap menutup mata terhadap serangan udara Israel kepada Iran.
BACA JUGA: Kampanye di Masjid, Netanyahu Tegaskan Israel Tidak Akan Pergi dari Hebron
Kantor Berita Interfax yang dikutip Reuters melaporkan, baik Putin maupun Netanyahu sama-sama sama menggarisbawahi perlunya menjaga integritas dan kedaulatan wilayah Suriah.
Sebelum bertemu dengan Putin, Netanyahu dijadwalkan bertemu Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu. Dalam pertemuan tersebut, Netanyahu menegaskan bahwa militer Israel perlu memiliki kebebasan bertindak terhadap Iran di wilayah tersebut. (rmol/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil