jpnn.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan sejak Rumah Sakit Indonesia di Gaza diserang oleh militer Israel pada Senin (20/11), pemerintah masih kesulitan menghubungi tiga WNI yang bekerja sebagai relawan di rumah sakit itu.
“Sampai saat ini, kontak langsung dengan tiga WNI yang bekerja sebagai relawan RS Indonesia di Gaza masih belum dapat dilakukan,” kata Retno, ketika menyampaikan pernyataan pers melalui rekaman video, di sela-sela kegiatannya di London, Inggris, untuk menjalankan mandat Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) sebagai utusan perdamaian untuk Palestina.
BACA JUGA: Mesir Tolak Pengusiran Warga Palestina dari Gaza
Ketika terus berupaya menjalin kontak dengan Gaza, khususnya RS Indonesia, Retno mengungkapkan bahwa informasi yang diperoleh berbagai lembaga PBB dan pihak-pihak yang berada di Gaza juga masih sangat terbatas.
"Tetapi kami akan terus berikhtiar secara maksimal," janji Retno.
BACA JUGA: Dunia Hari Ini: Tank Israel Diposisikan di Rumah Sakit Gaza yang Merawat Ratusan Pasien
Keberadaan dan keselamatan Fikri Rofiul Haq, Reza Aldilla Kurniawan, dan Farid Zanzabil Al Ayubi menjadi sorotan setelah beredar kabar RS Indonesia di Gaza diserang Israel hingga menewaskan sedikitnya 12 korban.
Ketiga sukarelawan menolak dievakuasi karena ingin melanjutkan kerja kemanusiaan di Gaza.
BACA JUGA: Dr. Salim: Setop Genosida Israel di Gaza Palestina
Pada Senin, organisasi kemanusiaan MER-C yang menaungi ketiga relawan tersebut menyatakan mereka dalam keadaan sehat, meskipun belum bisa berkomunikasi langsung dengan mereka.
"Namun, menurut informan-informan kami yang ada di sana, menurut jaringan kami, bahwa tiga relawan MER-C insyaallah dalam keadaan sehat dan ada beberapa foto yang dikirim kepada kami ... dan mereka sekarang berada di Rumah Sakit Indonesia," kata Ketua Presidium MER-C Sarbini Abdul Murad.
Sarbini menyebut saat ini terdapat sedikitnya 700 orang luka-luka yang sedang dirawat dan sekitar 5.000 orang yang mengungsi di dalam RS Indonesia.
Pemerintah Indonesia mengecam keras serangan Israel di RS tersebut karena merupakan pelanggaran nyata terhadap hukum humaniter internasional.
Indonesia juga mendesak semua negara, terutama yang memiliki hubungan dekat dengan Israel, agar menggunakan pengaruh dan kemampuannya guna mendesak Israel agar menghentikan kekejamannya.
Sebelumnya pekan lalu, Israel juga menyerang RS Al-Shifa dan menuding Hamas memiliki pusat komando bawah tanah yang tersembunyi di bawah fasilitas medis tersebut.
Tudingan itu dibantah oleh kelompok perlawanan Palestina tersebut.
Lebih dari 13.000 korban di Gaza meninggal dunia akibat pengeboman Israel sejak 7 Oktober 2023. Sementara itu, jumlah korban tewas di pihak Israel mencapai 1.200 jiwa. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif