Isrullah-Usman Inginkan Masyarakat Luwu Timur Mandiri dan Sejahtera

Jumat, 06 September 2024 – 23:58 WIB
Pasangan calon bupati dan wakil bupati Luwu Timur (Lutim) Isrullah Achmad – Usman Sadik. Foto: Dokumentasi pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Pasangan calon bupati dan wakil bupati Luwu Timur (Lutim) Isrullah Achmad – Usman Sadik bertekad mewujudkan visinya, yakni Luwu Timur Mandiri dan Sejahtera.

Sebagai putra daerah, Isrullah bersama wakilnya Usman Sadik mengaku telah mengenal dan memahami karakter serta potensi besar dari Lutim yang belum tergarap secara optimal dan juga dikelola dengan baik untuk kemaslahatan masyarakat yang lebih luas.

BACA JUGA: Gelar Operasi Gempur, Bea Cukai Amankan Puluhan Ribu Rokok Ilegal di Luwu Timur

“Saya orang yang mengenal betul daerahnya, memahami bagaimana mengembangkan dan memajukan daerah itu harus kenal betul baik secara karakter masyarakatnya, potensi sumber daya alamnya, karena itu yang saya alami,” ujar Isrullah, dikutip dari kanal Youtube Rijal Djamal, Jumat (6/9/2024).

Menurut Isrullah, sebelum memberikan solusi atas permasalahan di Lutim, wajib hukumnya untuk mengenal seluk beluk secara mendalam permasalahan di Lutim ini. Hal ini penting agar dapat memberikan kebijakan yang tepat bagi pembangunan dan kemajuan daerah.

BACA JUGA: Wakil Bupati Luwu Timur Buka Pelatihan KMB Seri ke-4 Kemenpora

Berdasarkan pengamatan dan kajiannya selama ini, Isrullah mengaku gelisah dengan kondisi Luwu Timur yang merupakan kampung halamannya.

Sebab, sejak dimekarkan tahun 2003 dari Luwu Utara, tidak ada kemajuan yang berarti yang berdampak bagi masyarakat.

BACA JUGA: Pilkada 2024, Sebanyak 3 ASN Diproses Terkait Netralitas

Isrullah bertekad mendorong kemandirian di segala aspek, khususnya dalam pengelolaan sumber daya alam (SDA) untuk membawa kesejahteraan bagi masyarakat di Luwu Timur.

“Kalau saya melihat dari pengamatan, kebetulan kita pelaku juga bahwa Luwu Timur ini punya potensi, baik itu sumber daya alamnya, pertaniannya, perkebunannya, kemudian perikanannya, ini saya melihat masih butuh orang-orang yang memahami ini untuk mengoptimalkan itu,” ucapnya.

“Saya sendiri merasa gelisah melihat bahwa dengan potensi yang dimiliki ini sebenarnya harusnya Luwu Timur jauh lebih baik, sudah bisa mandirilah bisa hidup dengan kekuatannya dia sendiri,” katanya.

Lebih lanjut, Isrullah mengatakan tidak hanya segi SDA yang akan dioptimalkan melainkan juga sumber daya manusia (SDM) perlu diberikan keterampilan khusus agar bisa lebih mandiri.

Sebab berdasarkan Pusat Badan Statistik (BPS) angka pengangguran dan kemiskinan di Lutim ini terus mengalami peningkatan.

Tercatat, pengangguran pada tahun 2022 sebesar 4,48% kemudian naik 5,42% di tahun 2023, dibarengi dengan jumlah orang miskin ikut meningkat dari 6,81% di tahun 2022 naik menjadi 6,93% di tahun 2023.

Dalam konteks itu, Isrullah mengaku prihatin dan merasa terpanggil untuk ikut secara langsung membangun Luwu Timur jika diberikan mandat oleh masyarakat.

Dia bertekad memangkas angka pengangguran dan kemiskinan dengan cara membuka lapangan kerja seluas-luasnya bagi masyarakat.

Berbekal pengalamannya sebagai pengusaha, Isrullah ingin memaksimalkan sumber daya alam dengan menarik dan menggairahkan minat investor untuk menanamkan investasinya di Lutim.

Dia berharap makin banyak investasi yang masuk maka makin besar pula lapangan pekerjaan yang terbuka bagi masyarakat.

Dengan demikian, lanjut Isrullah, masyarakat akan memiliki kemandirian secara ekonomi dengan memiliki pekerjaan yang layak dan hal itu bisa berdampak pada peningkatan kesejahteraan.

“Kebetulan saya kan punya latar belakang sebagai pengusaha. Saya punya relasi, paham potensi yang ada misalnya dari sisi pertambangan, akan menarik investor yang ada sehingga tentu lebih banyak membuka lapangan kerja,” paparnya.

Sementara itu, calon wakil bupati Lutim Usman Sadik mengatakan selain mengoptimalkan pertambangan juga akan membenahi sektor pertanian agar tercipta kemandirian masyarakat.

Sektor pertanian ini harus menjadi perhatian khusus, sebab kata Usman sebesar 80% bekerja pada sektor pertanian.

“Kenapa kami ini menggunakan tagline Luwu Timur Mandiri dan Sejahtera, ya karena yang mampu menjadikan daerah mandiri itu adalah tentu berdasarkan sumber daya alamnya sendiri, Luwu Timur itu masyarakat taninya 80%,” ucapnya.

“Pertanian dalam arti luas itu 80%, sehingga kalau ini kita tidak benar-benar benahi dengan baik, kelola dengan baik sektor pertanian dalam arti luas ini pasti Luwu Timur tidak bisa mandiri, kita tidak boleh berharap besar terhadap sektor-sektor lain, katakanlah pertambangan karena tentu punya batasan-batasan punya masa kan,” sambungnya.

Menurut Usman, jika petaninya diberikan perhatian berupa fasilitas baik sarana maupun prasarana, diberikan jaminan ketersediaan pupuk dan kebijakan yang tepat, ia optimis maka akan tercipta kemandirian pangan, mampu menyediakan kebutuhan pangannya sendiri, tidak bergantung dengan produk impor.

“Kemudian kalau petani mandiri maka sejahtera lah mereka, mandiri dalam pangan, mampu menyediakan sendiri kebutuhan pangannya,” katanya.

Usman yang juga pernah menjabat sebagai anggota DPRD Luwu Timur selama 15 tahun itu mengaku prihatin mengapa para petani dan masyarakatnya menjadi pengangguran dan miskin, bahkan untuk dapat pekerjaan harus pergi ke kabupaten lain seperti Morowali maupun Kabupaten Morowali Utara.

“Ini yang selalu kita kaji, di mana sebenarnya persoalan ini bahkan sekaligus membuat kita bingung kenapa bisa terjadi seperti ini, wilayah kita ini ada wilayah industri kok malah tingkat pengangguran itu makin meningkat," ujar Usman.

"Bahkan di catatan kami, ada beberapa ribu masyarakat atau pemuda-pemudi Luwu Timur itu hengkang ke Morowali dan Morowali Utara untuk mendapatkan pekerjaan di sana,” ucapnya.

Dengan kondisi tersebut, Usman mengatakan hal ini yang menjadi perhatian serius keduanya untuk memberikan jalan keluar bahwa masyarakat Luwu Timur harus mandiri, berdaya dan mampu berkarya di wilayahnya sendiri.

“Ini yang selalu didorong Pak Isrullah ini, setiap kali kita diskusi ini bahwa memikirkan ini anak muda kita agar tidak lagi menjadi pengangguran, tidak lagi menjadi penonton di daerah sendiri," ujar Usman

"Masa sih daerah kita katakan daerah industri pertambangan kok malah anak-anak muda kita lari ke kabupaten lain untuk mencari pekerjaan faktanya begitu,” pungkas Usman.(fri/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler