ISSF Gelar Pelatihan Agar Perusahaan Lebih Memahami CSR

Rabu, 07 Agustus 2024 – 17:44 WIB
Indonesian Social Sustainability Forum (ISSF) menggelar pelatihan CSR Master Class di , Bogor, Rabu (7/8/2024). Foto: ISSF.

jpnn.com - JAKARTA - Indonesian Social Sustainability Forum (ISSF) menggelar pelatihan kepada karyawan perwakilan dari berbagai perusahaan, khususnya divisi Corporate Social Responsibility (CSR).

Menurut Ketua Umum ISSF Sudarmanto, langkah ini merupakan wujud nyata kepedulian ISSF memberikan pemahaman agar perusahaan lebih memahami seluk-beluk CSR yang ada.

BACA JUGA: Sinergikan ESG & IFC, ISSF Gelar Pelatihan ke PT Indocement Citereup Bogor

ISSF merupakan forum yang fokus pada keberlanjutan sosial termasuk pemberdayaan masyarakat di sekitar lokasi perusahaan.

“Dengan mengikuti training CSR master class yang digelar selama tiga hari, para peserta menerima materi batch 1 CSR master for excellent CSF officer," ujar Sudarmanto di sela-sela training yang dilaksanakan di Hotel Luminor, Bogor, Rabu (7/8).

BACA JUGA: Chandra Asri Group Borong Penghargaan di Ajang Top CSR Award 2024

Dia berharap dengan mengikuti training para peserta dapat lebih menguasai perencanaan hingga pelaksanaan, serta bisa melakukan monitoring dan evaluasi program CSR maupun komunikasi CSR.

Dengan mengikuti CSR master class,

BACA JUGA: Maruf Amin Puji ISSF, Dinilai Sejalan dengan Pemerintah untuk Memajukan Desa

Salah seorang peserta Oktavia Masti menyatakan materi yang diberikan pada CSR Master Class sangat mendukung sebagai sumber referensi dalam mengkonsep kebijakan CSR maupun menambah wawasan regulasi tentang CSR itu sendiri.

“Saya juga makin paham bahwa dunia CSR ternyata tidak hanya membantu masyarakat dalam bentuk uang saja. Dunia CSR luas termasuk juga membuat unit-unit usaha seperti UMKM yang bisa berdampak dalam memutar ekonomi masyarakat di sekitar lokasi perusahaan,” ujar Oktavia yang merupakan reporting spesialis PT Berau Coal.

Menurut Oktavia, PT Berau Coal saat ini tengah membuat program CSR berkelanjutan agar ketika perusahaan tutup kegiatan ekonomi yang dirancang perusahaan tetap berjalan serta sumber daya manusia (SDM) masyarakatnya jauh lebih maju dari saat ini.

“Kami fokus pada kemandirian ekonomi dan pendidikan. Khusus ekonomi kami mengembangkan perkebunan cacao hingga sampai bentuk turunan berupa coklat. Berau Coal saat ini memiliki beberapa UMKM dan kami memilik produk coklat yang ditanam di kebun-kebun milik masyarakat dengan luas sekitar 200 hektare,” katanya.

Sementara itu menurut Hanafi Wahab selaku asisten manager CSR dari PT Nusa Karya Arindo menuturkan bahwa materi CSR yang diberikan sangat bermanfaat sebagai pengetahuan awal dalam memahami konsep-konsep CSR, Environmental Social dan Governance (ESG) dan CSV atau peran ganda perusahaan untuk menciptakan nilai ekonomi dan sosial.

“Saya tentunya akan lebih mampu untuk mengaplikasikan ilmu CSR di lapangan dari materi yang saya dapat di kelas dari ISSF. Ini menjadi langkah awal yang baik bagi setiap pegiat CSR di perusahaan masing-masing mengingat knowledge atau pengetahuan tentang CSR yang baru saja kami dapat,” katanya.

Pada kesempatan yang sama Sekjen ISSF Nurul Iman memaparkan bahwa selain pemberian materi mulai dari dasar dan standar CSR, training juga berisi perencanaan dan pelaksanaan CSR.

Training CSR yang digelar ISSF diikuti PT Mifa Bersaudara, perusahaan batu bara di Aceh. Kemudian, PT Berau Coal, perusahaan batubara di Kalimantan Timur serta PT Sumber Daya Arindo dan PT Nusa Karya Arindo yang bermarkas di Maluku Utara. (gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... CSR Harus Menguntungkan dan Memberi Dampak Secara Luas


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler