jpnn.com - JAKARTA - Pihak Istana Negara menyatakan aksi unjukrasa menolak penyadapan yang dilakukan kelompok masyarakat di Kedutaan Besar Australia adalah hal yang wajar. Hal ini disampaikan Juru Bicara Kepresidenan RI Julian Aldrin Pasha di kompleks Istana Negara, Jakarta, Kamis, (21/11).
Pernyataan Julian ini disampaikan menyusul adanya unjukrasa Koalisi Organisasi Masyarakat Sipil Peduli Hankam di Kedutaan Besar Australia, Kamis (21/11) siang tadi.
BACA JUGA: Elektabilitas Ical tak Naik, Rapimnas Golkar Diyakini Memanas
"Saya kira adanya aksi unjukrasa di beberapa tempat yang berkaitan kepentingan strategis Australia di Indonesia masih dalam kondisi yang wajar atau normal," tutur Julian.
Julian mengharapkan, meski berunjukrasa masyarakat tetap harus menjaga etika dan tidak melakukan tindakan anarkis. Ia menyatakan pemerintah telah meminta aparat kepolisian untuk menjaga keamanan selama unjukrasa agar tidak terjadi hal-hal yang menyimpang.
BACA JUGA: PDIP-NasDem Bersatu Tangkal Potensi Kecurangan Pemilu
"Kami juga minta aparat agar hak keamanan dari para diplomat dan warga negara asing di Indonesia tetap terjamin sehingga tidak terjadi kondisi yang tidak kita inginkan," sambung Julian.
Masyarakat Indonesia pada umumnya berunjukrasa karena melihat sikap pemerintah Australia yang tidak mau meminta maaf terkait penyadapan. Mereka meminta pemerintah Australia mengungkapkan permintaan maaf terhadap pemerintah Indonesia. (flo/jpnn)
BACA JUGA: JK: Aneh Dana Talangan Membengkak
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gus Solah: Pemimpin Harus Berkarakter dan Kompeten
Redaktur : Tim Redaksi