Istana Bantah SBY Tiru Blusukan Ala Jokowi

Jumat, 04 Januari 2013 – 15:58 WIB
JAKARTA--Biasanya, protokoler Kepresidenan memiliki standar khusus. Misalnya, jadwal Presiden telah disiapkan jauh hari. Lokasi kunjungan juga telah diinformasikan dan sudah dilakukan sterilisasi oleh pasukan pengaman Presiden (Paspampres) sebelum rombongan VVIP tersebut tiba.

Namun pada Jumat (4/1), pemandangan tak biasanya terlihat. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, melakukan kunjungan dadakan ke kampung Nelayan Tanjung Pasir. Di lokasi ini, Presiden mengunjungi Tempat Penampungan Ikan (TPI) yang ada di Tangerang, Banten. Selain itu mengunjungi Bank, SPBU dan beberapa lokasi pelayanan publik lainnya.

Sejak awal, kunjungan kali ini terasa berbeda. Agenda Presiden SBY dirahasiakan dari wartawan Kepresidenan. Tidak ada satupun yang bisa memastikan, kemana Presiden akan melakukan kunjungan, meski agenda telah disampaikan sejak Kamis (3/1) oleh Biro Pers Kepresidenan.

Saat kunjungan ke kampung Nelayan, SBY yang didampingi Ibu Ani Yudhoyono juga tidak menggunakan mobil Presiden dengan plat RI 1 seperti biasanya. Melainkan menggunakan plat hitam dengan nomor B 1909 RFS.

Para Menteri dan rombongan yang ikut kunjungan dadakan, juga dibatasi dan dikumpulkan dalam satu mobil jenis minibus. Sehingga iring-iringan pejabat ini, tidak terlihat banyak seperti biasanya.

Karena dadakan, sesampai di lokasi tidak ada penyambutan istimewa. Semua terlihat apa adanya. SBY dan istri beserta para menteri, juga langsung berbaur dengan masyarakat yang didominasi oleh nelayan dan penduduk tempatan. Presiden langsung mendengarkan curhat rakyat. Bahkan sampai naik ke sebuah kursi yang biasanya digunakan untuk lelang hanya untuk sekedar menyapa rakyat.

Selain berbaur, mendengarkan dan langsung mencarikan solusi permasalahan rakyat, Presiden SBY juga sempat menjanjikan bantuan untuk seorang balita penderita tumor hidung yang dijumpainya. Selain itu SBY juga memberikan bantuan sebesar Rp100 juta, dengan pesan agar TPI kampung Nelayan, bisa berbenah dan lebih bersih dari yang terlihat kumuh saat ini.

Gaya Presiden SBY yang tidak biasa ini pun, mengingatkan masyarakat dengan gaya kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta, Jokowi. Mantan Walikota Solo ini, menjadi magnet berita karena kepemimpinannya yang terkenal merakyat. Salah satu hobi Jokowi adalah mengunjungi kampung-kampung kumuh di pelosok Jakarta atau yang dikenal dengan istilah blusukan.

Apakah SBY ingin meniru cara Jokowi? Pihak Istana langsung membantahnya. Kunjungan dadakan tanpa protokoler, disebut bukan kali pertama ini dilakukan SBY.

"Tidak meniru ya. Tahun 2005-2006 sudah dilakukan. Kalau tidak dirahasiakan ada persiapan, Pak SBY tidak mau seperti itu," kata staf khusus presiden bidang ekonomi, Firmansyah.

Selama ini kata Firmansyah, Presiden SBY selalu mengingatkan Menteri-Menterinya untuk melaksanakan program pemerintah sehingga bisa dirasakan manfaatnya ke lapisan bawah. Maka wajar saja, bila Presiden ingin melakukan evaluasi langsung, sejauh mana hasil kerja bawahannya.

"Untuk melihat langsung kondisinya. Sekarang mencoba untuk mengecek program mana yang berjalan, dan mana yang perlu ada peningkatan,"kata Firmansyah.

Menteri Sekretaris Kabinet, Dipo Alam mengatakan, tahun 2013 ini Presiden SBY berjanji akan lebih sering melakukan kunjungan dadakan. Hal ini penting untuk melihat realisasi program pembangunan di lapangan."Insyallah (akan sering kunjungan)," kata Dipo menjawab wartawan.(afz/jpnn)




BACA ARTIKEL LAINNYA... APBN 2013 Dinilai Sarat Manipulasi

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler