JAKARTA - Anggota Tim Pengawas Century dari fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Indra menyayangkan terjadinya kebakaran di Gedung Sekretariat Negara (Setneg) yang merupakan bangunan penting.
Pasalnya Setneg juga menyimpan dokumen penting negara. "Saya berharap kejadian kebakaran di Gedung Setneg tersebut tidak menyebabkan hilangnya dokumen penting negara," ujar Indra dalam pesan singkat, Jumat (22/3).
Dikatakan Indra, terbakarnya Setneg yang berada di dalam kompleks Istana Negara merupakan insiden yang buruk dan memalukan. Hal itu menunjukkan lemah dan rapuhnya sistem keselamatan dan keamanan yang ada di kompleks Istana Negara.
Apabila kompleks Istana Negara yang merupakan objek super vital api berkobar begitu besar dan lama dipadamkan, apalagi areal-areal lainnya dari Sabang sampai Merauke.
Itu sebabnya, menurut Indra, tidak aneh apabila muncul pertanyaan apakah Setneg terbakar atau dibakar. Tak aneh pula apabila ada yang berasumsi atau menduga-duga bahwa terbakarnya Setneg merupakan kesengajaan.
"Cukup beralasan apabila ada yang menduga bahwa berkobarnya api di Setneg dalam rangka menghilangkan jejak atau bukti skandal bailout Bank Century dan berbagai asumsi-asumsi liar lainnya," ujar dia.
Karena itu supaya asumsi liar atau praduga-praduga tersebut terlokalisir dan terjawab dengan tuntas, Indra mendesak Polri untuk menyelidiki penyebab kebakaran di Setneg dengan independen dan tranparans.
Selain itu Indra mendesak agar Sekretaris Negara mengumumkan dan memastikan bahwa seluruh dokumen, rekaman, risalah rapat, catatan, dan surat-menyurat terkait dengan latar belakang mengenai bantuan bailout Bank Century sebesar Rp 6,7 triliun dan lahirnya Perpu Nomor 4 tahun 2008 mengenai kebijakan soal bailout Bank Century, aman dan tidak terbakar atau tidak hilang. (gil/jpnn)
Pasalnya Setneg juga menyimpan dokumen penting negara. "Saya berharap kejadian kebakaran di Gedung Setneg tersebut tidak menyebabkan hilangnya dokumen penting negara," ujar Indra dalam pesan singkat, Jumat (22/3).
Dikatakan Indra, terbakarnya Setneg yang berada di dalam kompleks Istana Negara merupakan insiden yang buruk dan memalukan. Hal itu menunjukkan lemah dan rapuhnya sistem keselamatan dan keamanan yang ada di kompleks Istana Negara.
Apabila kompleks Istana Negara yang merupakan objek super vital api berkobar begitu besar dan lama dipadamkan, apalagi areal-areal lainnya dari Sabang sampai Merauke.
Itu sebabnya, menurut Indra, tidak aneh apabila muncul pertanyaan apakah Setneg terbakar atau dibakar. Tak aneh pula apabila ada yang berasumsi atau menduga-duga bahwa terbakarnya Setneg merupakan kesengajaan.
"Cukup beralasan apabila ada yang menduga bahwa berkobarnya api di Setneg dalam rangka menghilangkan jejak atau bukti skandal bailout Bank Century dan berbagai asumsi-asumsi liar lainnya," ujar dia.
Karena itu supaya asumsi liar atau praduga-praduga tersebut terlokalisir dan terjawab dengan tuntas, Indra mendesak Polri untuk menyelidiki penyebab kebakaran di Setneg dengan independen dan tranparans.
Selain itu Indra mendesak agar Sekretaris Negara mengumumkan dan memastikan bahwa seluruh dokumen, rekaman, risalah rapat, catatan, dan surat-menyurat terkait dengan latar belakang mengenai bantuan bailout Bank Century sebesar Rp 6,7 triliun dan lahirnya Perpu Nomor 4 tahun 2008 mengenai kebijakan soal bailout Bank Century, aman dan tidak terbakar atau tidak hilang. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Presiden Resmikan Pembangunan Proyek Terminal NewPriok
Redaktur : Tim Redaksi