Istana tak Campuri Perseteruan Rizal Ramli vs Palmer

Senin, 27 Januari 2014 – 17:37 WIB

JAKARTA -- Pihak Istana Negara enggan menanggapi somasi yang dilakukan tim advokat dan konsultan hukum Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono terhadap ekonom senior Rizal Ramli, politikus Fahri Hamzah dan aktivis PPI Sri Mulyono.
Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha menyatakan itu adalah masalah pribadi keluarga Presiden sehingga pihak Istana tidak turut campur di dalamnya.

"Kenapa saya harus menanggapi hal itu? Palmer Situmorang telah ditunjuk telah dan sedang ditunjuk sebagai konsultan hukum Pak SBY. Tapi bukan Pak SBY sebagai presiden tetapi lebih kepada pribadi," ujar Julian di kompleks Istana Negara, Jakarta, Senin, (27/1).

BACA JUGA: Polri Tangkap Satu Pelaku Penembakan di Papua

Menurut Julian, jika hal itu berhubungan dengan ranah hukum, pihaknya mempersilakan diselesaikan sesuai proses hukum. Ia mengaku tidak berkepentingan untuk merespon rencana Rizal Ramli yang akan melawan Palmer dengan bantuan 200 pengacara.

"Saya kira kita harus mengerti bagaimana suatu di ranah hukum diselesaikan di ranah hukum. Bukan di media, bukan dengan propaganda bukan dengan istilah pernyataan yang macem-macem itu. Saya enggak ngerti dan tidak bisa menanggapi pernyataan mengenai 200 pengacara tersebut," tegas Julian.

BACA JUGA: Ruhut: Begundal-begundal Anas Mulai Frustasi

Salah satu alasan Rizal Ramli disomasi adalah karena tudingan transaksi jabatan yang dilakukan Presiden SBY pada Wapres Boediono terkait kasus skandal Century. Julian menganggap pernyataann Rizal Ramli tersebut tidak berdasar.

"Itu satu hal yang sangat serius. Tidak berdasarkan pada situasi yang sebenarnya. Nah ini yang mungkin saya kira patut untuk dijelaskan oleh siapapun, termasuk Pak Rizal Ramli. Tapi semua ini sudah diserahkan ke pengacara biarkan proses hukum yang berjalan. Saya tidak bisa tangggapi lebih jauh," ujar Julian. (flo/jpnn)

BACA JUGA: Pasek: Anas Dipenjara Raganya, Jiwanya Tidak

BACA ARTIKEL LAINNYA... OC Kaligis Dipolisikan Peradi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler