jpnn.com - SIMEULUE - Jawahir (35) warga Desa Abail, Kecamatan Teupah Tengah, melarikan diri ke pegunungan, karena isterinya Nursa (30), minta pulang kampung.
Jawahir diduga minggat dari rumah, pada saat anak dan isterinya sedang tertidur. Dia diketahui telah meninggalkan rumah sekitar pukul 05:00 WIB, Sabtu (25/7), hingga menjelang tengah hari tidak ada tanda-tanda kembali ke rumah.
BACA JUGA: Hari Ini Pelabuhan Belawan Masih Padat
Setelah diperiksa, ternyata yang bersangkutan membawa tas berisi pakaian, sebilah parang dan tali, sehingga membuat khawatir pihak keluarganya. Pasalnya, awal tahun 2015 lalu, Jawahir pernah melompat dari atas kapal feri, di Labuhan Haji, Selatan. Beruntung saat itu dapat diselamatkan.
Kaburnya Jawahir kemudian dilaporkan istri dan pihgak keluarga kepada aparat desa Abail, dan kemudian juga dilaporkan kepada SAR Kabupaten Simeulue. Hingga saat ini masih melakukan pencarian di pegunungan desa setempat.
BACA JUGA: Kekeringan, Warga Minta Sumur Artesis Diperbaiki
Terkait hilangnya Jawahir, dengan membawa seutas tali, tas dan parang itu, dijelaskan Sekretaris Desa Abail, Kecamatan Teupahnya Tengah, Julham, dihubungi Rakyat Aceh (Grup JPNN), Sabtu (25/7).
"Saya masih di gunung pak, mencari Jawahir, warga kita. Dia dilaporkan tidak berada lagi di rumah, sekitar jam 05:00 WIB. Kita khawatir karena dulunya dia pernah lompat dari atas kapal feri, apalagi kata isterinya, dia pergi membawa tali, tas dan parang," kata Julham dari ujung telepon.
BACA JUGA: Tiket Ludes Hingga 4 Agustus, Arus Balik Padati Bandara
Dia menambahkan, telah menghimpun informasi hasil keterangan dari pihak isteri Jawahir, sebelum kabur dari rumah. Isterinya sempat minta pulang kampung di Labuhan Haji, Kabupaten Aceh Selatan, karena masih suasana lebaran. Diduga kekurangan dana, Jawahir memilih nekat minggat.
Sedangkan tim SAR Kabupaten Simeulue, dibantu masyarakat dan TNI, langsung melakukan penyisiran di kawasan pegunungan Desa Abail, Kecamatan Teupah Tengah, hingga radius 5 kilometer dari pinggir jalan umum lintasan kecamatan.
"Setelah kita mendapat laporan dan langsung kita turunkan tim kita, melakukan pencarian ke lokasi dikawasan pegunungan desa setempat, mudah-mudahan cepat ketemu", kata Dan Pos SAR Simeulue Dwi Retno Iswara, kepada Rakyat Aceh, Sabtu (25/7).
Pencarian dan penyisiran hingga mencapai raidus 5 kilometer itu, juga dibenarkan Wapen, salah seorang anggota Satgas SAR Simeulue, yang berhadil dihubungi Rakyat Aceh, Sabtu (25/7) sore.
"Kami masih di hutan pak, masih mencarinya, dari pinggir jalan umum, ada sekitar lima kilometer, dan belum ada tanda-tanda maupun jejaknya", kata Wapen, dengan suara terputus-putus, karena sedang menerobos hutan dan mulai terganggu sistim jaringan telepon. (Ahi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hari Ini Diperkirakan Puncak Arus Balik
Redaktur : Tim Redaksi