jpnn.com - CIREBON - Kekeringan Blok Cadasngampar, Kopiluhur Kelurahan Argasunya Kota Cirebon. Lebih dari 400 kepala keluarga di sana mengalami kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Untuk itu, mereka pun ingin agar sumur artesis di wilayah tersebut diperbaiki kembali oleh pemerintah.
Salah seorang warga Cadasngampar, Taryono mengatakan sumur artesis yang ada di wilayahnya sudah mangkrak selama enam tahun. Sempat berfungsi, namun air sumur artesis itu terasa asing sehingga tidak bisa digunakan. Sehingga, warga pun memilih sumur lain yang kualitas airnya lebih baik.
BACA JUGA: Tiket Ludes Hingga 4 Agustus, Arus Balik Padati Bandara
"Air sumur artesis ini rasanya asin. Bahkan lebih asin dari air garam, sehingga sumur itu rusak karena airnya tidak terpakai," jelasnya.
Di blok Cadasngampar sendiri, terdapat sekitar lima sumur yang memiliki kualitas air bagus. Karena kebutuhan warga cukup tinggi, akhirnya mereka harus rela antre untuk satu jeriken air.
BACA JUGA: Hari Ini Diperkirakan Puncak Arus Balik
"Kita bukan tidak mau berusaha, karena beberapa kali kita coba membuat sumur, airnya gak ada. Kalaupun ada ya asin. Cuma lima sumur itu yang airnya bagus," ujarnya.
Warga pun, kata dia, sempat mencoba mengusulkan bantuan pengiriman air bersih pada Pemerintah Kota Cirebon. Namun, pengiriman air bersih itu hanya berlangsung hingga musim hujan tiba.
BACA JUGA: Jika Hanya Satu Pasangan Calon, Diperpanjang Hingga 31 Juli
“Pengirimannya pun hanya seminggu dua kali. Dan itu pun dipakai untuk salat Jumat. Kita inginnya setidaknya sehari bisa satu tangki,” ujarnya.
Sumur artesis di daerah Cadasngampar memang aneh. Pasalnya program sumur artesis di blok lain di Kopiluhur justru menghasilkan air yang bagus. Hal inilah yang membuat warga keheranan. Seharusnya pemerintah ikut hadir dalam menyelesaikan permasalah ini.
"Ya seharusnya pemerintah meneliti dulu kalau mau bikin sumur artesis di sini, kenapa air sumurnya asin. Supaya bantuan tidak mubazir," katanya.
Disamping kesulitan untuk memenuhi kebutuhan air bersih, warga juga kesulitan untuk memenuhi kebutuhan air untuk bercocok tanam. Sehingga mau tidak mau para petani harus gagal panen.
"Ya warga hanya mengandalkan air di lima sumur itu saja, kadang mereka harus ngantre sampai malam, mereka bergantian air sumur sampai kehabisan," tukasnya.
Sementara itu, Anggota DPRD Kota Cirebon Dapil Harjamukti, Een Rusmiyati mengungkapkan keprihatinnya atas kondisi warga Cadasngampar. Seharusnya Pemkot memperhatikan kondisi ini terlebih saat ini baru memasuki musim kemarau.
Dia menjelaskan sumur artesis yang berada di Blok Cadasngampar memang mengalami kerusakan pada mesinnya. Pasalnya sudah lama peralatan tidak digunakan oleh warga karena air sumur yang asin.
"Saya rasa mungkin itu karena terlalu dalam jadi airnya terasa asin. Seharusnya itu diperbaiki lagi, kasihan warga. Mereka kesulitan air bersih," ungkapnya. (jml)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gempa Berkekuatan 5.7 SR Bikin Warga dan Wisatawan Panik
Redaktur : Tim Redaksi