GARUT – Idah Suherman (55), istri Camat Karang Tengah, Garut Drs Andi Sutardi menjadi korban penjambretan saat makan bersama suaminya di Rumah Makan Padang Bungo Tanjung, Jalan Ciledug Kelurahan Regol Kecamatan Garut Kota Selasa (15/5) sekitar pukul 12.20 siang.
Uang pinjaman dari Bank BJB sebesar Rp 89,5 juta dan barang lain di dalam tasnya raib dibawa maling. Korban langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Garut Kota.
Ida yang ditemui di Mapolsek Garut Kota saat memberikan keterangan kepada penyidik menuturkan kemarin dia beserta suami menghadiri acara Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) di GOR Merdeka Kerkhof yang dihadiri Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. Usai acara tersebut, suaminya mengajak mengambil uang di BJB untuk dipinjamkan kepada anaknya.
Rencana mengambil uang tersebut, menurutnya memang telah direncanakan sejak lama. Ida mengaku sempat menolak saat diajak mengambil uang, namun karena hari Kamis (17/5) libur, akhirnya dirinya dan suaminya mencairkan uang tersebut.
Setelah mencairkan uang sebesar Rp 89,5 juta, uang, kemudian uang itu dibungkus kertas dan dimasukan kedalam tas miliknya. “Memang saya juga ada salahnya karena menimpan tasnya tidak dimasukan ke badan, tetapi hanya diselendangkan saja di tangan,” aku perempuan yang tinggal di Perum Jaya Asri Kelurahan Jayawaras Tarogong Kidul, Garut ini.
Usai mengambil uang, Ida bersama suaminya makan siang di Rumah Makan Bungo Tanjung di bilangan Jalan Ciledug. Saat makan, tas berisi uang miliknya disimpan di atas meja sebelah kiri badannya.
Sementara suaminya makan di hadapannya. Saat itu pensiunan PNS ini sempat melihat orang yang gerak-geriknya mencurigakan di depannya sambil menelepon. Naluri curiganya muncul karena sering melihat tayangan televisi. Hanya, kecurigaan tersebut tak diungkapkan kepada suaminya.
“Karena saya pikir tidak mungkin, karena banyak orang dan siang bolong pula. Ketika saya lengah, dan bapak sedang cuci tangan, orang itu langsung melewati belakang suami juga saya dan merampas tas milik saya,” jelasnya.
Begitu tasnya yang berisi uang diambil, sempat terjadi tarik menarik tas antara dirinya dengan sang penjambret yang sama sekali tidak memakai penutup wajah. Namun, karena tenaga sang penjambret lebih besar, akhirnya tas miliknya bisa dibawa lari. Saat itu, Ida berusaha mengejarnya keluar dan meneriakinya pencuri, namun begitu diluar, ternyata sang penjambret telah ditunggu rekannya diatas motor yang mesinnya sudah dinyalakan. “Bahkan pencuri yang menggunakan baju putih, sempat melirik kepada saya,” ungkapnya lagi.
Saat kejadian, menurut Ida kondisi rumah makan sedang ramai pengunjung. Penjambret, lari dari dalam rumah makan dari pintu keluar yang memang biasanya ditutup dan jarang digunakan pengunjung, namun saat dirinya di jambret, pintu tersebut dibuka hingga penjambret bisa keluar dari pintu tersebut dan kabur dengan mudah.
Ida menambahkan, di dalam tas, selain uang tunai sebanyak Rp 89,5 juta ada juga barang berharga lainnya seperti handphone, kartu ATM, KTP, Askes dan barang berharga lainnya yang bila diuangkan nilainya diperkirakan sebesar Rp 93 juta.
Kapolsek Garut Kota, Kompol H Uwes mengatakan pengambil tas Ida kabur menggunakan motor. Uwes mengimbau dengan adanya kejadian penjambretan terhadap nasabah bank yang baru saja mengambil uang dari bank, masyarakat saat mengambil uang dari bank dalam jumlah besar dapat meminta pengamanan dari pihak kepolisian.
“(Kasus perampasan tas, red) ini merupakan kejadian yang ke sekian kalinya. Sebelumnya ada juga kejadian yang sama dengan bank yang sama. Bahkan, ada korban yang sebelumnya telah ditawari dari polisi dan menolak,” katanya. (igo)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Garuk Sembilan Anak Punk
Redaktur : Tim Redaksi