jpnn.com, MADURA - Penganiayaan yang dilakukan siswa SMAN 1 Torjun, Sampang, Madura, Jawa Timur, berinisial NH terhadap gurunya, Ahmad Budi Cahyono, meninggalkan duka mendalam.
Sebab, Budi yang meninggal usai dianiaya NH ternyata memiliki istri yang sedang mengandung.
BACA JUGA: Bandel Banget, Siswa di Madura Hajar Guru Seni Hingga Tewas
"Ya, istrinya sedang mengandung lima bulan," kata Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Jatim Saiful Rachman usai konferensi pers di Surabaya, Jumat (2/2).
Saiful sempat melakukan cross check perihal kabar yang menyebutkan istri Budi keguguran karena shock.
BACA JUGA: Madura Potensial untuk Pengembangan Pelabuhan
Namun, Saiful memastikan kandungan istri Budi dalam kondisi sehat.
Menurut Saiful, Budi merupakan guru ekstrakurikuler berstatus honorer.
BACA JUGA: Taklukkan Madura United, Bhayangkara FC Juara Liga 1
Budi mendapat gaji sekitar Rp 400 ribu. Selama ini, Budi juga dikenal sebagai pekerja keras dan sabar.
"Dia fight untuk keluarganya," tambah Saiful.
Dia berharap kejadian itu merupakan yang pertama dan terakhir.
Saiful juga membenarkan bahwa NH memiliki track record yang buruk.
"Dia temperamental. Ikut bela diri juga. Orang tuanya sering dipanggil ke sekolah," ungkap Saiful.
Menurut Saiful, Budi sama sekali tidak bisa melawan saat dianiaya.
"Orangnya (Budi) kecil, kurus. Saat dicoret kuas, murid tersebut langsung marah," tambah Saiful. (did/jpc/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PLN Bangun PLTGU, Listrik Madura Tak Bergantung Jawa
Redaktur : Tim Redaksi