jpnn.com - Rumah tangga pasangan suami istri Donwori dan Sephia retak. Semuanya karena mulut mertua.
Sephia merasa diperlakukan seperti budak. Dia harus mengurus apa pun sendirian.
BACA JUGA: Ini Motif Istri Pengusaha Rumah Makan di Karawang Membunuh Sang SuamiÂ
Wanita 35 tahun itu makin nelangsa karena mertuanya, Karin, memiliki mulut sangat pedas.
Kata-kata yang keluar dari mulut Karin sangat merobek hati Sephia. Hati Sephia sering terluka karena ucapan Karin.
BACA JUGA: Suami Ingin Tahan Lama di Ranjang, Konsumsi 6 Herbal Ajaib Ini
“Menantu, kok, ya, tidak tahu diri. Tidur terus kerjaannya. Apes anakku menikah sama kamu,” kata Sephia menirukan ucapan Karin beberapa waktu lalu.
Donwori juga tidak membela Sephia. Alih-alih melindungi Sephia, Donwori justru terus membela ibu kandungnya.
BACA JUGA: 6 Manfaat Daun Kelor, Bikin Suami Ketagihan
Derita Sephia menjadi ganda. Dia sebenarnya sudah berusaha melakukan apa pun dengan baik.
Namun, Donwori memang manja. Dia selalu meminta dilayani. Sephia pun merasa menjadi pembantu rumah tangga.
Dia mengaku tidak pernah dimanja, apalagi diperhatikan. Sephia merasa hidup di penjara.
“Aku seperti tidak ada harganya. Seperti budak,” ujar Sephia.
Kesabaran Sephia akhirnya habis. Dia pergi dari rumah mertuanya tanpa pamit sepatah kata pun.
Sephia kembali ke rumah orang tuanya. Orang tua Sephia kaget melihat perubahan fisik anaknya.
Sephia terlihat jauh lebih kurus. Ibu Sephia bahkan sampai menangis. Dia akhirnya menyarankan Sephia bercerai.
“Mau bagaimana lagi? Setiap hari tekanan batin, Mas,” ucap Sephia saat ditemui di Pengadilan Agama (PA) Kelas IA Surabaya. (lukman/opi/radarsurabaya)
Redaktur & Reporter : Ragil