Berdasarkan data dari Komisi Penanggulangan Aids Indonesia(KPAI) Jawa Barat, penyebaran virus HIV saat ini lebih banyak terjadi melalui hubungan seks. "Jumlah penderitanya pun sama antara pria dan perempuan," kata Ketua BPPKB Jawa Barat, Sri Asmawati.
Menurutnya, peningkatan jumlah perempuan yang terinfeksi HIV dikarenakan tertular dari suaminya. Hal ini, tambahnya, dikarenakan banyaknya para suami yang melakukan hubungan seks bukan dengan pasangannya.
"Terlebih jika mereka melakukan hubungan seksnya dengan PSK yang terinfeksi HIV. Jadi meskipun sosialisasi penggunaan kondom gencar dilakukan, akan terlihat sia-sia jika kebiasaan itu tidak dihindari," katanya.
Sementara itu, Ketua P2TP2A Jawa Barat, Netty Heryawan, mengatakan kaum perempuan dan anak harus dilindungi dari ancaman penyebaran virus HIV. Pasalnya, perempuan dan anak sering terinfeksi HIV tanpa kesalahan/ perbuatan yang mereka lakukan.
"Kaum ibu merupakan faktor penting dalam menjaga kesehatan keluarga. Bisa terbayangkan kualitas kesehatan keluarga apabila ibunya sakit," kata Netty.
Sehingga, tambah Netty, dengan menjaga kesehatan kaum ibu dan anak, berarti telah berpartisipasi untuk menyelesaikan masalah HIV. "Mari bantu kaum ibu untuk meningkatkan kesehatan keluarga, karena di sinilah pendidikan dimulai," harap Netty dalam sambutannya pada peringatan Hari AIDS sedunia di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, (1/12).
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, berharap agar seluruh masyarakat dapat terhindar dari penularan virus HIV. Menurutnya, cara yang terbaik agar terhindar dari virus yang belum ada obatnya itu dengan cara mengisi kehidupan sehari-hari dengan berbagai kegiatan positif.
"Hidup harus dipadati oleh berbagai kegiatan positif, agar tidak terjebak dalam kehidupan yang beresiko. Dan itu merupakan langkah pencegahan yang baik," harap Aher, sapaan akrab Ahmad Heryawan.
Sementara untuk penanggulangannya, Aher berharap agar seluruh pihak membantu proses penyembuhan para penderita HIV. Salah satunya ialah dengan tidak melakukan diskriminasi terhadap para penderita HIV.
Bahkan, calon gubernur Jawa Barat periode 2013-2018 ini meminta BUMN agar tidak menolak penderita HIV untuk bekerja.
"Terlebih jika mereka memiliki kemampuan yang baik, kenapa harus ditolak bekerja. Jadi saya berharap seluruh instansi baik swasta maupun BUMN/ pemerintahan harus memberlakukan mereka sebagaimana kepada masyarakat yg lain, jangan ada diskriminasi," harap Aher.
Selain itu, Aher pun berjanji untuk menyediakan anggaran yang maksimal guna menangani permasalahan HIV. Menurutnya, jika terjadi penghentian donor dari luar negeri, penderrita HIV tidak perlu khawatir karena Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menyediakan anggaran yang tidak terbatas.
"Berapapun jumlahnya, akan kita anggarkan. Yang penting penderita dapat terus terobati," kata Aher.
Dirinya pun berharap agar pada tahun-tahun berikutnya tidak ada lagi warga Jawa Barat yang meninggal karena virus HIV. Bahkan, Aher berharap agar ke depannya tidak ada lagi warga yang tertular virus HIV.(agp)
BACA ARTIKEL LAINNYA... MODS Ampuh Tekan Kematian Ibu Melahirkan
Redaktur : Tim Redaksi