jpnn.com - KUALA LUMPUR – Kabar tak sedap kembali menerpa Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak. Kali ini dia dibuat pusing oleh pemberitaan media yang membeberkan bahwa dirinya telah menggunakan dana puluhan juta dolar untuk membeli barang-barang mewah dan mendanai tokoh-tokoh politik jelang pemilu 2013.
Hal itu diungkap oleh The Wall Street Journal (WSJ)
BACA JUGA: HEBOH, Akad Nikah di Masjid, Keluarga Mempelai Malah Tawuran
Sepanjang 2011–2015 Najib memiliki lima rekening di AmBank Bhd. Para penyelidik internasional meyakini bahwa rekening tersebut dipakai Najib untuk menerima dana ratusan juta dolar dari berbagai lembaga negara yang didirikan oleh Najib pada 2009.
Salah satunya tentu saja berasal dari 1Malaysia Development Bhd atau 1MDB. Ada total uang masuk sebesar USD 1 miliar (Rp 13,2 triliun) ke lima rekening itu dari berbagai pihak.
BACA JUGA: HEBOH! Ada Hantu Perempuan Selfie di Twitter
Berdasar dokumen dari penyelidik Malaysia yang dilihat oleh WSJ, lebih dari 500 transaksi keluar dari rekening milik Najib tersebut.
Antara lain, Najib menghabiskan USD 15 juta (Rp 197,9 miliar) di rekening itu untuk membeli perhiasan, mobil, dan baju-baju mewah di AS, Malaysia, Italia, serta negara-negara lain.
BACA JUGA: Tolong! Kepala Anak 5 Tahun Terjebak di Pipa Air
Di antara pengeluarannya tersebut, ada yang digunakan untuk belanja istrinya, Rosmah Mansor, di gerai Channel di mal Ala Moana, Honolulu, 22 Desember 2014.
Rosmah menghabiskan USD 130.625 (Rp 1,7 miliar). Kala itu Najib berada di Hawaii untuk bertemu dengan Presiden AS Barack Obama. Pengacara Rosmah menolak berkomentar terkait dengan hal itu.
Selain itu ada juga pengeluaran untuk pembelian perhiasan sebesar 750 ribu poundsterling (Rp 14,3 miliar) di De Grisogono di Sardinia, Italia, Agustus 2014.
Najib juga mentransfer uang sebesar USD 70 ribu (Rp 923,14 juta) ke rekening anaknya, Nor Ashman Najib, pada 4 Juli 2014. Tidak diketahui peruntukan uang tersebut.
Temuan terbaru itu tentu menampik klaim dari Najib dan para pendukungnya selama ini. Mereka selama ini membela diri dengan menyatakan bahwa uang di rekening pribadi Najib itu tidak dipakai untuk kepentingan pribadi sama sekali. Namun, setelah temuan terbaru itu mencuat, semua pihak tutup mulut.
’’Biar saya jelaskan. Saya tidak pernah menggunakan dana tersebut untuk urusan pribadi seperti yang dituduhkan lawan politik saya. Baik itu dana dari IMDB, SRC International, atau pihak lain,’’ tulis Najib di akun Facebook-nya pada Juli tahun lalu ketika skandal 1MDB mencuat.
Selain untuk pengeluaran pribadi, sebagian besar uang yang keluar dari akun Najib tersebut diperuntukan tujuan politik.
Termasuk transfer USD 7 juta (Rp 92, 34 miliar) ke rekening pribadi saudaranya, Nazir Razak, jelang pemilu 2013. Nazir adalah chairman di bank yang dikontrol oleh pemerintah, CIMB Group Holdings Bhd.
Nazir pun mengakui memang menerima uang itu. Menurut dia, uang tersebut dicairkan oleh staf bank untuk politisi yang berkuasa sesuai petunjuk dari para pimpinan partai.
“Saya tidak tahu sama sekali jika uang ini berasal dari sumber yang lain. Seluruh uang tersebut diberikan secara tunai kepada beberapa pihak se- suai instruksi pemimpin partai dan akun tersebut ditutup dengan saldo nol,” tulisnya kepada WSJ.
Pada pemilu 2013, untuk kali pertama, partai UMNO yang dipimpin Najib terancam kalah. Dengan alasan itulah, mungkin Najib berusaha mencari dukungan dengan membagibagikan uang.
Terpisah, mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad mengundurkan diri sebagai chairman Proton Holding.
Pengunduran dirinya dari perusahaan mobil nasional tersebut berlaku efektif mulai 30 Maret. Mahathir mendirikan Proton pada 1983 dengan tujuan menciptakan mobil nasional dan meningkatkan industri otomotif di Malaysia. (AFP/Reuters/The Wall Street Journal/sha/c20/ami)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perangi Radikalisme, Ibu Pemberani ini Sabet Award AS
Redaktur : Tim Redaksi