Istri Polisi Ditiduri Hingga 2 Kali Aborsi

Rabu, 03 Desember 2014 – 00:14 WIB

jpnn.com - LABUHAN - Meski sudah 2 kali melakukan aborsi, M. Taher alias Indar (32) tak kapok juga selingkuh dengan Nurhafni (31). Tak tanggung, pria asal Andansari, Kel. Terjun, Kec. Medan Marelan itu, menyelingkuhi istri polisi. Hingga akhirnya, Selasa (2/12) sekira pukul 16.00, Taher dipukuli massa usai digerebek setengah bugil bersama Nurhafni di kontrakan Taher.

Dilansir dari Pos Metro Medan (Grup JPNN), penggerebekan itu berawal dari pengintaian yang dilakukan Bripka A, suami Nurhafni. Sebab, selama ini dia sudah mengendus perselingkuhan istrinya dengan Taher. Sore itu, dia menghubungi temannya sesama polisi yang bertugas di Polsek Medan Labuhan, setelah mengetahui istrinya berduaan di rumah Taher, pria yang 2 tahun lalu ditinggal istrinya merantau ke luar negri.

BACA JUGA: Direktur RSUD Tersangka Korupsi, Wawali: Jadi Pimpinan Jangan Lalai

Mengendarai Avanza hitam dan dua kereta, sejumlah polisi langsung menuju rumah Taher. Sampai di rumah tersebut, polisi yang berpakaian preman langsung mendobrak pintu rumah tersebut dengan cara menendangnya. Brakk.. Polisi kabarnya memergoki Taher dan Nurhafni sedang bercumbu dengan posisi hampir setenggah bugil di ruang tamu.

Sontak Taher dan Nurhafni kaget dan buru-buru mengenakan pakaiannya. Namun keduanya tak bisa mengelak saat digelandang polisi. Sialnya, Taher dan Nurhafni berusaha kabur. Tak mau malu, polisi berusaha mengejar sembari teriak agar Taher tak kabur. 

BACA JUGA: Kasus Terungkap saat Korban Sodomi Praktikkan ke Adik Sendiri

Teriakan itu mengundang perhatian warga, dan langsung mengejar kemudian menangkapnya. Begitu tahu Taher dikejar polisi karena selingkuh, warga geram dan langsung menghajarnya hingga wajah ayah dua anak itu berdarah-darah. Dengan kondisi berdarah, petugas kepolisian langsung memboyongnya ke Mapolsek Medan Labuhan untuk diproses secara hukum.

Taher mengaku sudah 2 tahun menjalin hubungan gelap dengan Nurhafni. Bahkan Taher mengaku sudah melakukan hubungan suami istri, tiap kali berjumpa. Akibatnya, Nurhafni mengandung, tapi akhirnya diaborsi. "Awal kami mengaborsi anak pada tahun 2012. Saat itu, Nurhafni mengandung 2 bulan. Aborsi tersebut kami lakukan di Stabat, dengan biaya Rp3 juta," ucap Taher.

BACA JUGA: Layani Jasa Nikah Kilat, Kabag Kesra Didemo Warga

Setelah selesai melakukan aborsi, kedua pasangan selingkuh yang sama-sama sudah memiliki anak, itu kembali melakukan hubungan intim. Hingga akhirnya pada awal tahun 2013, istri Bripka A kembali hamil. "Awal tahun 2013, Nurhafni kembali mengadung anak, pada saat itu usia kandungan baru berusia satu bulan, karena sudah mengetahui lokasi untuk mengaborsi, kami langsung ke sana untuk membuang janin bayi yang ada di perut Nurhafni agar suaminya tidak curiga," tambah Taher.

Usai melakukan aborsi, hubungan kedua pasangan selingkuh itu sempat terhenti selama enam bulan. Jarangnya keduanya bertemu karena Bripka A mengetahui hubungan mereka. Hingga akhirnya pada awal tahun 2014, keduanya menjalin hubungan asmara hingga sekarang Nurhafni kembali mengandung 7 bulan. 

"Saya tidak inggat pasti tanggal berapa kami berjumpa, yang jelas dua tahun yang lalu. Dimana pada saat itu saya sedang makan di warung, tiba-tiba Nurhafni datang juga datang untuk belanja di warung tersebut. Karena kemolekan tubuh dan wajah manis, mata saya terpanah ke Nurhafni, hingga Nurhafni juga membalas tatapan mata saya," ujar Taher.

"Karena tatapan saya di balas, akhirnya aku mendekati dan berkenalan. Setelah berkenalan saya meminta nomor hp. Karena sering berkomunikasi, kami berdua sepakat untuk berjumpa, pada pertemuan pertama kami hanya mengobrol saja, " ucap Taher. Pertemuan pertama berkesan, keduanya sepakat bertemu lagi dan akhirnya pertemuan selanjutnya kerap berakhir di ranjang.

Sementara, Kapolsek Medan Labuhan, Kompol Ronny Oktavianus Sitompul mengakui penangkapan Taher. “Memang kita ada amankan Taher yang melakukan perselingkuhan dengan istri polisi. Untuk kasusnya kita belum mengenakan pasal pidananya, pasalnya pada saat digrebek keduan belum sempat melakukan hubungan intim. Namun kita tetap meminta keterangan Taher," ucapnya.

Bripka A sendiri sebenarnya malu mengungkap perselingkuhan istrinya. “Tapi karena udah kesal kali aku, makanya terpaksa begini. Apalagi aku polisi yang tugas di wilayah istriku selingkuh,” kesalnya, meminta namanya diinisialkan.
Dibebernya, perselingkuhan istrinya dan Taher, diketahuinya awal 2014 lalu. "Aku tahu hubungan asmara keduanya pada awal tahun 2014. Teman kerja saya yang juga polisi memergoki mereka sedang jalan sama. Begitu mendapat informasi tersebut, saya langsung bertanya kepada istri saya," ucap Bripka A.

Anehnya, saat ditanya Bripka A, Nurhafni malah berang. Inilah yang membuat Bripka A semakin merasa curiga dan mencoba untuk meyelidiki. Dua minggu mencari informasi, perselingkuhan istri akhirnya terbongkar. Itu setelah dia membaca isi pesan singkat hp Nurhafni yang mengadung kata-kata mesra, dan memergoki mereka jalan berdua.

"Karena melihat anak-anak ku yang masih kecil bang, makanya kami cuma pisah ranjang setahun lalu. Kebetulan aku tadi ada pertemuan dengan pihak kelurahan di dekat rumah mertua. Setelah usai melakukan pertemuan, tidak sengaja aku melihat Nurhafni sedang berjalan keluar rumah dengan kondisi badan yang berbeda. Saat aku ikuti ternyata istrinya menuju rumah Taher. Karena masih ada rasa cinta dan terbakar cemburu, aku terpancing emosional hingga akhirnya kami melakukan penggerebekan tadi," ucap pria asal Minangkabau itu. (mag1/trg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penyebaran AIDS Meluas, 1.436 Penderita Berkeliaran


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler