Istri Putar Lagu, Sodomi Suami Terkuak

Minggu, 27 Mei 2012 – 15:25 WIB

MEDAN – Menikmati hari libu, Nurkasni memutar lagu tembang kenangan dari VCD player. Tiba-tiba, suami keduanya, Kardianto alias Kardos (40), marah dan langsung menonjok hidungnya hingga berdarah. Kedua warga Karya Cilincing, Medan Barat itu akhirnya bertengkar.

"Nggak tau entah habis minum tuak dimana dia, tiba-tiba dia ngomong ke saya kalau saya seperti bernostalgia dengan masa lalu. Saya dipukulnya hingga berdarah," jelasnya.

Akibat pemukulan, Nurkasni langsung menangis. Merasa iba dengan nasib ibunya, DI (11) akhirnya menguak rahasia yang selama ini disimpannya. Nurkasni kaget saat putrinya mengaku sudah 2 kali disodomi Kardos. "Sehabis saya dipukul, anak saya memberitahukan bahwasanya dia juga telah disodomi oleh suami saya, mendengar itu saya langsung menjerit dan semua orang di lingkungan itu langsung berdatangan," jelasnya.

Mengetahui ada keributan di kontrakannya, S (43), pemilik kos langsung melaporkannya ke kepling setempat. Selanjutnya karena merasa tak senang dengan perlakuan suami keduanya itu Nurkasni pun melaporkan kasus sodomi yang terjadi pada anaknya pada Selasa (22/5) siang yang diterima dengan nomor laporan LP/1377/V/2012/SU/Resta. Selain itu Nurkasni juga melaporkan kasus KDRT yang dialaminya itu juga yang diterima dengan nomor laporan LP/1420/V/2012/Resta Medan.

Ditemui di rumahnya, DI mengaku pertama kali disodomi pada Oktober 2011 lalu. Sedangkan yang kedua kalinya pada Minggu (20/5) sekitar pukul 16.00 WIB yang terjadi di kediamannya. "Ketika peristiwa itu terjadi, saya sedang bekerja mencuci pakaian tetangga, jadi anak saya dirumah lagi nonton film kartun. Lalu suami saya entah kenapa nafsu kepada anak saya dan menyodominya," terang wanita beranak 6 tersebut.

Selain itu, Nurkasni mengakui bahwasanya ia mengetahui kejadian itu ketika ia sehabis dipukul, pada malam harinya. Pemilik kontrakan mengaku, Kardos dan Nurkasni telah tinggal di kontrakannya selama 4 tahun. Nurkasni sendiri memenuhi biaya kebutuhan keluarga dengan cara menjadi tukang cuci pada warga sekitar, sedangkan Kados tidak memiliki pekerjaan yang tetap kadang bekerja sebagai tukang bangunan kadang tidak.

"Saya berharap agar dia (Kados) segera ditangkap. Saya nggak masalah kalau saya dipukuli, tapi saya nggak rela jika anak saya yang disakiti," kesalnya. Terpisah, Kanit PPA Mapolresta Medan, AKP Haryani mengaku bahwa hingga kini pihaknya masih terus melakukan pemeriksaan dan belum menetapkan tersangka. "Harus kita periksa dulu baru kita tetapkan siapa tersangkanya," ungkap Haryani. (zie/joe)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelajar Cabul Terancam Tak Ikut Ulangan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler