Istri Sendiri pun Ditilang

Senin, 14 September 2015 – 06:58 WIB
Alfian Pandeirot. Foto: Manado Pos

KETEGASAN seorang Alfian Pandeirot patut diacungi jempol. Bayangkan saja. Semasa bertugas sebagai polisi lalu lintas, Pandeirot pernah menilang orang-orang penting dan berkuasa.
-----------
Laporan: Grand Regar
-----------
Deretan pejabat pemerintahan dan legislator pun tak luput dari tindakan hukum pria kelahiran Gorontalo ini. “Semua kan sama di mata hukum. Beberapa kali saya menilang anggota DPR yang tidak tahu aturan.”

Bahkan, istri sendiri pun, Caterine Solang pernah dia tilang. “Pernah istri saya melakukan pelanggaran lalu lintas. Kebetulan waktu itu saya yang bertugas di lapangan, ya karena melanggar saat itu langsung saya tindak tegas,” tuturnya kepada Madano Pos (Jawa Pos Group).

BACA JUGA: Gedung Tempat Sai juga Berdengung, Seakan Hendak Runtuh

Saat ditemui di kediamannya di Paal Dua, Manado, Pandeirot berkisah kenangan selama berkarier 40 tahun sebagai aparat berbaju cokelat. Lulusan Sekolah Polisi Negara (SPN) Karombasan tahun 1975 ini, awalnya bertugas sebagai anggota di Satuan Brimob Polda (Satbrimobda) Sulut. Dia punya prinsip yang hingga kini terus dipegang.

“Bertindak atas nama peraturan perundang-undangan dan prosedur yang berlaku,” ungkapnya. Banyak yang memang telah mendengar nama sosok yang satu ini. Terutama tentang ketegasannya ketika bertugas. Menjunjung profesionalisme.

BACA JUGA: Suara seperti Guntur, Crane Itu Jatuh Tepat di Hadapan Saya

Bahkan, ada juga yang tertawa kagum mendengar kisah Pandeirot yang pernah menindak orang-orang penting termasuk istrinya. Sifat yang patut diteladani semua jajaran aparat penegak hukum saat ini.

Namun, tak sedikit juga yang merasa terusik dengan sikapnya itu. Banyak yang kontra. Tapi lagi-lagi, hal itu tak menyurutkannya untuk tetap bersikap profesional. Bagi ayah dari Marcel, Aljero, Jezzy, dan Astrid, sikap itu terus dibawanya hingga kini.

BACA JUGA: Istri Menangis Histeris, Menemukan Suami Bersandar di Tangki Zamzam

“Bahkan sampai saya pensiun pun rasa pengabdian di bidang kepolisian tetap tinggi dalam hati saya,” jelasnya sambil mengaku berterima kasih kepada para pimpinannya yang telah memberikan kesempatan kepada dia untuk mengabdi di jajaran Polda Sulut selama ini.

Harapannya, banyak polisi yang akan menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab. “Satu prinsip saya saat sedang mengemban tugas, yaitu bekerja dengan sepenuh hati, untuk kebaikan nama baik saya, keluarga dan institusi kepolisian yang telah menjadikan saya seperti saat ini,” ungkap pria yang juga pernah mendapatkan penghargaan sebagai polisi berprestasi ini.

Pandeirot pun berpesan, menjadi anggota kepolisian, seseorang harus membangun suatu prinsip. “Pengalaman waktu saya menjalankan tugas, masih banyak warga yang suka melanggar. Untuk itu, dibutuhkan prinsip dan ketegasan dalam menjalankan tugas ini, agar kita tetap pada pendirian kita, kalau salah, ya salah. Dan sebaliknya,” tuturnya.

Diakhir pembicaraan, Pandeirot mengatakan, dirinya masih berniat untuk bertugas sebagai anggota polisi. “Masih ada keinginan yang sangat besar dalam hati, untuk terus mengabdi bagi institusi saya, dalam menegakkan hukum, tetapi aturan menyatakan saya untuk pensiun,” lanjutnya.

Baginya, memberikan yang terbaik saat bertugas, merupakan sesuatu yang berharga dan bernilai.

“Hal inilah, yang selalu saya sampaikan bagi keluarga, anak-anak saya dan orang lain, agar menjadi sesuatu yang berguna saat bekerja. Apapun pekerjaan tersebut, harus kita jalani dengan penuh tanggungjawab, begitupun saat menjadi seorang anggota kepolisian, masyarakat membutuhkan ketegasan dan sifat pengabdian, saat kita melayani mereka. Sebab, meski saya sudah pensiun, saya masih akan memberikan yang terbaik untuk institusi kepolisian,” tutup Pandeirot. ***

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kisah Yuddy Chrisnandi, Kursi Mendag, Menpora, Akhirnya Menpan-RB


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler