Istri Siri Cekcok dengan Lansia, H Tak Terima, Banjir Darah

Sabtu, 27 Juli 2024 – 04:50 WIB
Kapolresta Barelang Kombes Pol. Heribertus Ompusunggu menyampaikan konferensi pers penangkapan pembunuh lansia di Kota Batam, Kepulauan Riau, Jumat (26/7/2024). (ANTARA/HO-Humas Polresta Barelang)

jpnn.com, BATAM - Pria berinisial H (42), pelaku pembunuhan seorang lansia S (60) ditangkap petugas Polresta Barelang (Batam, Rempang dan Galang), Kepulauan Riau.

Pelaku ditangkap di tempat pelariannya di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

BACA JUGA: Konon Ini Motif Pelaku Menghabisi Napi Kasus Pembunuhan di Lapas Palembang

"Pelaku ditangkap oleh Unit Reskrim Polsek Batu Ampar dibantu Jatanras Polda Kepri dan Satreskrim Polresta Barelang," kata Kapolresta Barelang Kombes Heribertus Ompusunggu dalam konferensi pers, Jumat.

H ditangkap setelah melarikan diri seusai menganiaya korban yang masih memiliki hubungan dengan teman wanitanya berinisial M.

BACA JUGA: Geram Kapolres Jember 5 Anggotanya Dikeroyok Pesilat PSHT, Aipda Parmanto Terluka Parah

Peristiwa penganiayaan tersebut terjadi pada 25 Juni 2024 di Jalan Samping Bank BRI Jodoh Square, Kelurahan Sei Jodoh, Kota Batam, Kepulauan Riau, sekitar pukul 02.30 WIB.

Penganiayaan itu dilakukan tersangka H setelah menerima laporan dari saksi M (istri siri korban, red) bahwa dirinya telah dipukul oleh korban seusai terlibat cekcok.

BACA JUGA: 3 Rumah Sakit Klaim Fiktif BPJS Kesehatan Miliaran Rupiah, KPK Turun Tangan, Nah Loh

Tersangka H yang menerima laporan itu langsung naik pitam, kemudian menemui korban yang sedang berada di samping salah satu bank di Sei Jodoh.

"Kemudian terjadi cekcok antara pelaku dengan korban. Setelah itu, pelaku mengambil pisau di motornya dan menikam perut korban secara bertubi-tubi,” katanya.

Seusai menikam korban, pelaku dan saksi M melarikan diri menggunakan sepeda motor.

Korban dalam keadaan berlumuran darah dibawa ke rumah sakit oleh saksi R dibantu masyarakat sekitar. Sesampainya di rumah sakit, korban sudah dinyatakan meninggal dunia.

Berdasarkan hasil visum, korban meninggal dunia akibat luka tusukan benda tajam sebanyak 10 luka tusukan, masing-masing pada bagian perut tiga tusukan, bagian dada ada empat tusukan, punggung dua tusukan, dan leher satu tusukan.

"Motif pelaku melakukan pembunuhan karena marah dan sakit hati setelah teman wanitanya dipukul oleh korban," kata Ompusunggu.

Sejak pembunuhan itu terjadi, pelaku melarikan diri. Hingga pada tanggal 24 Juli 2024, keberadaan tersangka bersama teman wanitanya terendus berada di Langkat, Sumatera Utara.

Tersangka dan kekasih gelapnya itu dijemput dan dibawa ke Batam pada Kamis (25/7), untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Atas perbuatannya, tersangka H dijerat dengan Pasal 338 KUHP dengan ancaman pidana penjara 15 tahun atau Pasal 351 ayat (3) KUHP dengan ancaman pidana tujuh tahun penjara. (antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Buka Peluang Pendidikan Global, Singapore Institute of Management Gandeng Sekolah di RI


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler