Lhokseumawe--Penyebab tewasnya Neni Afriani (27) mulai terungkap. Istri oknum tentara yang berdinas di Batalyon Infanteri (Yonif) 114/Satria Musara (SM) tersebut, ternyata dibantai oleh teman suaminya sesama anggota TNI.
Penangkapan pelaku dibenarkan oleh Kapendam Iskandar Muda Kolonel ARH Subagio Irianto, saat dikonfirmasi Metro Aceh, Selasa (24/1) siang. "Telah kami amankan tersangka Praka Kohir di Sub Denpom Bener Meriah. Namun untuk modus dan motifnya masih dalam penyelidikan," terang Kol. Subagio.
Terkait kejadian ini, ayah kandung korban, Taslim AS (55) saat ditemui Metro Aceh di Desember 2011 kemarin, menyatakan anaknya telah jadi korban perampokan dan pembunuhan.
"Dia pasti dirampok dan dibunuh. Ada beberapa perhiasan dan hpnya yang hilang," kata Taslim di Simpang Balik, Bener Meriah.
Ternyata setelah beberapa minggu dalam penyelidikan, kini dugaan tersebut menemui titik terang. Tersangka diringkus aparat Pom TNI Bener Meriah. Bahkan menurut sumber dihimpun wartawan, otak pembunuhan ini merupakan orang dekat dan masih berstatus keluarga dengan almarhumah.
Seperti diberitakan sebelumnya, Maut datang menjemput Neni Aprianni (27) secara tragis, Sabtu (24/12) malam sekira pukul 19.00 WIB. Tubuhnya ditemukan terkapar bersimbah darah, di komplek perumahan militer 114/Satria Musara, Bener Meriah. Saat jenazah dievakuasi dari lokasi kejadian, beberapa saksi mata melihat terdapat luka sayat di bagian tangan dan leher korban. Sejumlah dugaan muncul, mulai dari aksi bunuh diri hingga jadi sasaran pembantaian.
Menurut keterangan dihimpun Metro Aceh, peristiwa ini diketahui setelah mamak korban menelpon, tapi hp tak diangkat. Merasa curiga, saksi lantas berangkat dari rumahnya di Simpang Balik, yang hanya berjarak beberapa ratus meter dari lokasi. Tiba di TKP sekira pukul 18.30 WIB situasi tampak sepi, bahkan perempuan tua ini mendengar suara tangis cucunya, Zheo Rudi (2).
Ia pun coba memanggil namun tak terdengar sahutan. Karena heran dan merasa ada orang di rumah, ibu korban pun menuju jalan samping untuk masuk dari pintu belakang, yang kebetulan tak terkunci. Ketika handle ditarik, saksi terkejut setelah melihat sang cucu menangis dan duduk di atas mayat Neni. Sementara posisi anaknya terlentang dengan kondisi bersimbah darah.
Menyaksikan pemandangan mengerikan tersebut, saksi lantas menjerit hingga mengundang perhatian warga sekitar komplek TNI. Tetangga sebelah yang datang ke TKP turut terkejut. Selanjutnya menghubungi pihak keamanan militer Satria Musara, guna mengamankan lokasi kejadian. Sementara saat insiden ini, Praka Nurdin selaku suami korban tak berada di tempat. Ia sedang berkunjung ke rumah orang tuanya di Langsa, yang sedang sakit keras.(Susahdi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 6 Polisi Gadungan Rampok Truk CPO
Redaktur : Tim Redaksi