Istri Tidak Ada di Rumah, Suami Gelap Mata, Ipar dan Bocah Perempuan Berdarah-darah

Minggu, 22 Mei 2022 – 05:56 WIB
Salah satu warga menyampaikan kronologis kepada polisi terkait penikaman yang dilakukan Ahmad terhadap ipar dan anak kandungnya. Foto : Sat Samapta Polresta Samarinda.

jpnn.com, SAMARINDA - Warga di Jalan Sungai Kerbau, Kecamatan Samarinda Ilir, Kalimantan Timur dibuat geger dengan suara kegaduhan di sebuah rumah pada Jumat (20/5) malam.

Saat itu, ada seorang pria bernama Ahmad Sepianur (40) mengamuk mencari sang istri yang tidak pulang-pulang ke rumah.

BACA JUGA: Hotman Paris vs Iqlima Kim Memasuki Babak Baru, Begini Faktanya!

Ahmad datang ke rumah iparnya itu dengan membawa satu anaknya.

Lantaran sang istri ternyata tidak berada di rumah iparnya itu, amarah Ahmad makin menjadi-jadi.

BACA JUGA: Kecelakaan Maut Bus di Ciamis, 3 Orang Tewas, 24 Luka-Luka

Ahmad yang sudah gelap mata menikamkan senjata tajam miliknya ke tubuh saudara iparnya itu.

Tidak hanya melukai iparnya saja, sajam jenis badik yang dibawa Ahmad juga melukai anak kandungnya sendiri.

BACA JUGA: Bang Edi Ingatkan Polri Soal Miyabi, Dia Bilang Begini

Seusai melukai ipar dan anak kandungnya, Ahmad kabur dan kini menjadi buronan polisi.

"Benar, kami menerima laporan adanya orang terkena tikaman. Petugas kami yang sedang berpatroli kemudian meluncur ke TKP," ungkap Kasat Samapta Polresta Samarinda Kompol Ahmad Abdullah saat dikonfirmasi JPNN.com, Sabtu (21/5).

Kompol Abdullah mengatakan saat petugas tiba di lokasi kejadian, kedua korban terluka sudah dibawa warga ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

"Sebagian petugas kami memintai keterangan dari warga mengenai permasalahan keributan itu. Sebagian lagi memastikan kedua korban menerima penanganan," beber Kompol Abdullah.

Informasi dihimpun, keributan itu bermula ketika Ahmad ditemani anaknya bernama Shinta (10) mendatangi kediaman Selvianus.

Dalam keadaan emosi, Ahmad menanyakan keberadaan istri dan anaknya yang lain.

Ahmad menyebut kalau istrinya tidak pulang ke rumah dan membawa anak-anaknya pergi, terkecuali Shinta.

Ahmad kemudian menduga kalau istrinya itu sedang bersembunyi di rumah Selvianus.

Selvianus dengan tegas menjawab tuduhan Ahmad tidak benar.

"Karena mendapatkan jawaban tidak ada itu, tiba-tiba pelaku marah dan keduanya terlibat cekcok mulut," ucap Kompol Abdullah.

Ahmad yang emosi mengeluarkan bekal badik yang dibawa dari rumahnya.

Ahmad tiba-tiba menerjang Selvianus, kemudian menikamkan badiknya tersebut ke ketiak kiri dan melukai pipi kanan korban.

Melihat sang paman diserang ayah, Shinta yang masih berusia 10 tahun berupaya untuk melerai perkelahian tersebut.

Namun nahas, Shinta malah terkena sabetan badik ayahnya.

Akibat keberutalan ayahnya tersebut, Shinta mengalami luka di bagian tangan kanannya.

Selvianus yang sempat terkapar segera bangkit ketika melihat keponakannya terluka.

"Korban langsung memberikan perlawanan, kemudian dia masuk ke dalam rumah untuk mengambil parang. Namun pelaku langsung melarikan diri," ucapnya.

Warga yang mengetahui kejadian tersebut segera menghubungi polisi. Setelahnya kedua korban dalam kondisi berdarah-darah dilarikan ke rumah sakit.

Petugas yang berada di lokasi kejadian berhasil menemukan barang bukti badik yang ditinggalkan Ahmad.

"Kasusnya sudah kami serahkan ke Polsek Samarinda Kota. Saat ini pelaku masih dalam pengejaran. Korban anak sudah mendapatkan penanganan dan pulang. Korban Selvianus, masih berada di rumah sakit," pungkasnya. (mcr14/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Menanyakan Surat Izin kepada Demonstran di Patung Kuda, Sempat Bersitegang


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Arditya Abdul Aziz

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler