jpnn.com - jpnn.com - Banjir yang melanda Jakarta sepanjang, Selasa (21/2), tidak separah sebelum DKI dipimpin pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat. Baik itu terlihat dari jumlah titik banjir yang ada, maupun lamanya banjir bertahan.
Namun begitu, banjir yang terjadi kata Pengamat Politik Vox Populi Centre Pangi Syarwi Chaniago, kemungkinan tetap bakal akan dipakai sebagai komoditas politik, demi mendulang suara. Mengingat sebentar lagi Pemilihan Gubernur DKI bakal memasuki putaran kedua.
BACA JUGA: Banjir, Djarot: Enggak Apa-apa, Bagus Malah
“Yang jelas lawan tanding (pasangan Ahok-Djarot,red) dalam kontestasi elektoral akan mengoreng dan memancarkan bagaimana gubernur incumbent gagal dalam menyelesaikan selang sengkarut problem banjir dari level hulu sampai level hilir," ujar Pangi kepada JPNN saat dihubungi Selasa (21/2).
Meski bakal dijadikan komoditas politik, pengajar di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah ini meyakini isu banjir tidak akan efektif menggerus suara Ahok-Djarot nantinya. Karena pada dasarnya pemilih Jakarta merupakan masyarakat yang cerdas dan dapat membandingkan kondisi yang ada.
BACA JUGA: Djarot: Persoalan Banjir Jangan Dipolitisasi Ya!
"Saya kira, pertarungan isu banjir tidak akan efektif merobohkan elektibilitas Ahok-Djarot. Tetap tidak terlalu berpengaruh dan punya korelasi linear problem banjir menggerus elektoral Ahok pada pilkada DKI Jakarta putaran kedua," pungkas Pangi.(gir/jpnn)
BACA JUGA: Djarot Jawab Sentilan Anies Soal Banjir DKI
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tolong! Banjir Belum Surut, Setinggi Dada Orang Dewasa
Redaktur & Reporter : Ken Girsang