jpnn.com, SUMENEP - Polemik dugaan beras plastik di bantuan pangan nontunai yang viral beberapa waktu lalu kini terjawab sudah.
Dinas Sosial Kabupaten Sumenep, Jatim sudah menerima hasil uji sampel beras tersebut dari laboratorium.
BACA JUGA: Cuci Beras Tak Sampai 5 Menit, Tak Sadar Dua Rumah Sudah Terbakar
Menurut Kepala Dinas Sosial Sumenep, Mohammad Iksan, mengaku hasil uji laboratorium tidak ditemukan kandungan plastik seperti isu yang beredar.
Karena itu Dinsos akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk mengurangi kekhawatiran yang terjadi saat ini.
BACA JUGA: Penyerapan Beras Bulog Tersendat, Buwas Mengeluh di DPR
"Dari tiga laboratorium yang menguji, ketiga-tiganya menyatakan beras tersebut tidak ditemukan kandungan plastik, sehingga aman untuk dikonsumsi," ujar Iksan.
Beras dengan merek Cendrawasih yang beredar untuk penerima BPNT di Desa Pajanangger Kecamatan Arjasa Pulau Kangean, tersebut sebelumnya dikirim ke Jawa Timur untuk diuji kandungannya.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Bersiaplah, 51 Ribu PPPK Demo Besar-besaran, Pujian WHO untuk Indonesia
"Setelah dilakukan uji laboratorium scanning, elektone dan uji mikroskop karakteristik beras, menyatakan tidak ada kandungan yang membahayakan seperti plastik dan aflotoksin, justru masuk dalam ketegori beras premium sesuai dengan peraturan Kementerian Pertanian," jelas tambah Iksan.
Sementara untuk E-Warung yang bertanggung jawab, diminta untuk berkoordinasi lagi kepada suplayer, apakah akan tetap menyalurkan beras dengan merek tersebut atau diganti dengan yang baru. (yos/pojokpitu/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia