Isu Konspirasi Besar SBY Pengaruhi Elektabilitas Prabowo?

Kamis, 13 September 2018 – 06:32 WIB
Pertemuan SBY di kediaman Prabowo. (Foto: Ist for JPNN)

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Boni Hargens memperkirakan, isu "konspirasi kejahatan besar era SBY" sebagaimana pemberitaan media asing 'Asia Sentinel' terkait patgulipat Bank Century menjadi Bank Mutiara, berpengaruh terhadap elektabilitas pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno.

Pasalnya, pasangan ini tidak hanya diusung oleh Partai Gerindra, PKS dan PAN di Pilpres 2019, tapi juga oleh Partai Demokrat yang dipimpin Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono.

BACA JUGA: Sepertinya Prabowo Pusing ketika SBY Diterpa Kabar Miring

"Isu apa saja bisa berdampak pada elektabilitas. Isu positif ataupun negatif. Saya kira masyarakat lebih mudah menilai rezim yang pernah berkuasa daripada yang sedang berkuasa," ujar Boni kepada JPNN, Rabu (12/9).

Menurut Boni, masyarakat lebih mudah menilai rezim yang pernah berkuasa, karena baik buruknya kepemimpinan SBY sebelumnya, sudah terlihat secara nyata.

BACA JUGA: Demokrat Ibarat Kapal yang Sebentar Lagi Karam

"Bahkan, saya kira mayoritas masyarakat sudah menilai SBY gagal, lepas dari berita yang ada. Artinya, spekulasi tentang konspirasi jahat dan praktik korupsi di masa lalu sudah terbukti sebagai fakta," ucapnya.

Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) itu mengatakan, begitu banyak kasus dugaan korupsi dengan melibatkan orang dekat SBY, yang terungkap.

BACA JUGA: Respons Fahri Hamzah soal Berita Skandal Century dan SBY

"Sepertinya masih banyak lagi yang belum. Jadi, berita yang disebarkan (Asia Sentinel) itu masuk akal dan tentu memperburuk persepsi tentang kubu Prabowo-Sandi yang didukung Partai Demokrat," pungkas Boni.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wasekjen Gerindra: SBY Cocok Jadi Penasihat Prabowo


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler