Isu Penggal Kepala Gegerkan Sampit

Selasa, 19 Januari 2010 – 08:43 WIB
SAMPIT- Kabar pemenggalan kepala  atau dalam bahasa setempat disebut Ngayau kembali menghebohkan warga Sampit, Kotawaringin Timur, Kalteng

Kali ini, kabar pemenggalan kepala tersebut bukan terkait dengan isu RAS seperti yang pernah terjadi beberapa tahun lalu

BACA JUGA: Depo Pertamina Terbakar, BBM Langka

Tetapi, pemenggalan kepala manusia sebagai bentuk pelengkap dalam tumbal yang digunakan dalam upacara adat dayak, yaitu Tiwah, sebuah prosesi memidahkan tulang leluhur dari kuburan menuju sandung.

Dikabarkan juga bahwa sudah ada tumbal kepala yang telah didapatkan ngayau
Disebutkan mereka beraksi dengan mengguna kendaraan roda empat

BACA JUGA: Polisi Selidiki Ijazah Palsu Anggota DPRD Kukar

Entah dari mana isu ini muncul, sebagian warga Sampit selalu membicarakan orang yang kerap mengincar kepala manusia itu
Mereka khawatir, keluarga mereka yang nantinya akan menjadi korban

BACA JUGA: Basis Pertanian Tapi tak Ada Listrik

Sebab, isu ngayau ini selalu mengincar korban berupa anak-anak, baik berjenis kelamin laki-laki maupun perempuan.

Terkiat dengan kabar yang belum ada kejelasan itu, Kapolsek Mentaya Hulu Iptu Tjecep Sumantri dihubungi menegaskan bahwa kabar ngayau masih berupa isu belakaBelum ditemukan ada korban atau laporan masyarakat yang merasa kehilangan anak-anak atau keluarganya.

Dikatakannya, isu ini bisa saja dihembuskan oleh pelaku kriminal yang akan berbuat kejahatan, terutama di wilayah Kecamatan Mentaya Hulu dan daerah sekitarnya"Saya malahan tidak dengar tentang kabar ini, semua itu merupakan isu dan hanya untuk menakut-takuti masyarakatBisa saja, isu itu disebarkan oleh pelaku kejahatan," tandasnya.

Ditambahkan Tjecep, karena sebagian wilayah hukum Kuala Kuayan yang didominasi perkebunan kelapa sawit, akibat isu ngayau itu telah membuat warga, terlebih penjaga kebun kelapa sawit menjadi ketakutan"Karena isu tersebut, penjaga kebun menjadi khawatir sehingga mereka takutAda kejadian bahwa di kebun telah kehilangan buah kelapa sawit, karena tidak ada penjaganya, karena takut," tukas Kapolsek Mentaya Hulu.

Hal senada juga disampaikan Kapolsek Kota Besi Iptu Reza Marufi, kendati dirinya sempat mendengar kabar isu ngayau, namun hingga saat ini pihaknya belum menerima secara langsung laporan resminya"Anggota kami di lapangan belum mendapatkan laporannya," terang Reza.(fm/fuz)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bakal Ada Jalan Gus Dur di Kalbar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler