Isu Penurunan Daya Beli Tak Pengaruhi Pembiayaan KPR

Rabu, 15 November 2017 – 14:50 WIB
Ilustrasi perumahan. Foto: Bontang Post/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Pembiayaan melalui kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit pemilikan apartemen (KPA) tak terpengaruh isu menurunnya daya beli.

Di tengah isu penurunan daya beli yang makin masif, pembiayaan KPR dan KPA justru bertumbuh.

BACA JUGA: Intiland Keruk Rp 787 Miliar dari Proyek Surabaya

Dari data Bank Indonesia (BI) menunjukkan outstanding penyaluran KPR dan KPA pada kuartal ketiga 2017 mencapai Rp 392 triliun.

Angka itu meningkat dibandingkan dengan posisi yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 352,65 triliun.

BACA JUGA: Hadapi Tantangan Berat, Intiland Pede Garap Pasar Surabaya

Porsi konsumen yang menggunakan skema kredit untuk pembelian rumah juga naik.

Yakni dari 74,77 persen pada kuartal ketiga 2016 menjadi 76,42 persen pada periode yang sama tahun ini.

BACA JUGA: Beda Pajak bagi Penjual Properti di Dalam dan Luar Negeri

Sisanya, 17,13 persen konsumen membeli rumah dengan tunai bertahap dan 6,45 persen lewat tunai.

Naiknya pembiayaan mortgage tersebut cukup baik di saat suku bunga KPR justru meningkat meski tipis.

Suku bunga KPR tercatat 9,69–13,02 persen pada kuartal ketiga 2017.

Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, suku bunga rata-rata KPR masih 9–12 persen. 

Senior Vice President Consumer Loans PT Bank Mandiri Tbk Harry Gale mengungkapkan, pihaknya memperkirakan sektor properti masih memiliki potensi bisnis yang sangat baik seiring dengan terus membaiknya kondisi perekonomian Indonesia secara bertahap.

Salah satu pendorong pembelian properti secara kredit adalah ramainya penyelenggaraan pameran properti.

Baik yang digelar pengembang, perbankan, maupun agen penjual.

Bank Mandiri kini sedang menggelar pameran properti yang menggandeng rumah123.com.

Perseroan berharap bisa membukukan pencairan KPR sekitar Rp 55 miliar dari pameran tersebut.

”Selain menjaring nasabah baru, kami memanfaatkan basis nasabah Grup Bank Mandiri dalam memasarkan produk KPR, terutama nasabah-nasabah korporasi besar,” ujar Harry saat konferensi pers Festival Properti Indonesia, Selasa (14/11).

Per September 2017, penyaluran KPR Bank Mandiri mencapai Rp 39 triliun, tumbuh 18,6 persen secara year on year (yoy).

Bisnis KPR menjadi salah satu fokus utama perseroan dalam menggarap sektor ritel banking.

Hal itu terlihat dari portofolio KPR Bank Mandiri yang terus mencatat pertumbuhan dengan angka rata-rata 10,6 persen dalam lima tahun terakhir.

Terpisah, Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Maryono terus menggelar berbagai program untuk peningkatan penyaluran KPR.

Bank yang juga ditunjuk pemerintah untuk menyukseskan program Satu Juta Rumah itu banyak menggandeng pemerintah daerah (pemda) untuk mencapai target.

Yang terbaru, BTN melakukan pengembangan Kampung Nelayan Puger dengan melibatkan Pemkab Jember.

”Secara bisnis, wilayah ini masih memiliki potensi. Pengembangan kawasan ini akan mendukung ekonomi kerakyatan,” ujarnya. (rin/c21/sof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... MNC Bank Sabet Penghargaan Terbaik Bidang KPR


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler