Isu Peretasan Akses Internet Terkait Demo 11 April 2022, Menteri Johnny: Tidak Ada Itu

Senin, 11 April 2022 – 01:20 WIB
Menkominfo Johnny G Plate menegaskan pemerintah tidak pernah melakukan peretasan. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny Gerad Plate buka suara soal isu peretasan akses internet terkait rencana unjuk rasa mahasiswa, Senin (11/4).

Menteri Johnny menegaskan bahwa tidak ada peretasan akses internet tersebut. Dia juga menegaskan pemerintah tidak pernah melakukan peretasan. 

BACA JUGA: YLBHI Mengkritik Peretasan Akun Medsos Aktivis Mahasiswa, Jleb!

"Ya, pemerintah tidak pernah melakukan peretasan. Tidak ada itu peretasan," katanya, di Jakarta, Minggu (9/4).

Namun demikian, lanjut Johnny, yang perlu diketahui adalah serangan siber terjadi setiap detik.

BACA JUGA: Radix, Blockchain Platform yang Aman dari Peretasan

Oleh karena itu, Johnny meminta semua pihak harus bisa menjaga masing-masing ruang digital dengan baik.

Termasuk di dalamnya menjaga enkripsi hingga mengganti kata kunci secara berkala. 

BACA JUGA: Info Rahasia Tentang Demo 11 April Bocor, Ada Potensi Rusuh

Menurut Johnny, upaya-upaya tersebut demi menghindari peretasan ruang digital. 

Johnny menyayangkan karena ketika ada serangan-serangan siber, tidak jarang pemerintah adalah pihak yang dituduh. 

Apalagi, jika ada agenda atau kegiatan berskala besar misalnya demonstrasi.

Padahal, ujar dia, tugas utama dari pemerintah adalah bagaimana menjaga secara maksimal setiap ruang digital dari serangan-serangan siber yang terjadi hampir setiap detik.

Sebagai Menkominfo, Johnny menegaskan komitmennya menjaga kebebasan pers, berpendapat, berserikat, dan lain sebagainya. 

Namun, yang menjadi masalah dan perlu dipahami masyarakat adalah serangan siber yang terjadi terus-menerus.

Pada kesempatan itu, Johnny mengingatkan masyarakat agar mewaspadai hoaks yang disebarkan secara terus-menerus atau berkali-kali.

Pada akhirnya, papar dia, hoaks yang disebarluaskan secara terus-menerus tersebut dianggap sebagian masyarakat, terutama yang minim literasi sebagai sebuah kebenaran.

"Jangan ada hoaks, misinformasi, dan disinformasi yang diproduksi serta diedarkan di ruang digital," kata dia.

Sebagai kementerian yang bersinggungan langsung dengan hal tersebut, kata Johnny, Kominfo akan membersihkan ruang digital dari hoaks. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler