JAKARTA - Isu tentang penggantian Kapolri Timur Pradopo makin menghangat menjelang datangnya Hari Bhayangkara 2013. Tapi, Ketua Presidium Indonesian Police Watch (IPW) Neta S Pane melihat ada sejumlah keanehan di balik isu itu.
Menurutnya, justru yang akan memasuki masa pensiun terlebih dulu adalah Wakapolri Komjen Nanan Soekarna pada Juli mendatang. Sementara Timur Pradopo baru memasuki pensiun pada Februari tahun depan.
"Artinya, Polri harus mempersiapkan calon Wakapolrinya lebih dulu, baru kemudian mempersiapkan calon Kapolri. Kalau pun akan ada pergantian Kapolri diperkirakan di akhir 2013," kata Neta di Jakarta, Minggu (16/6).
Neta malah menilai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bertindak naif karena sudah sudah gembar-gembor soal pergantian Kapolri. Menurut Neta, hal itu bisa meruntuhkan semangat kerja anggota kepolisian.
"Itu sama artinya SBY sudah menghancurkan moralitas kerja, wibawa, dan psikologis Kapolri. Bukan mustahil Kapolri diremehkan bawahannya sampai penggantian terjadi," ujarnya.
Lebih lanjut Neta juga membeber keanehan lain di balik isu pergantian Kapolri. Ia menduga hal itu bisa-bisa merupakan ulah para mafia proyek di kepolisian. Sebab, sampai saat itu ada tiga proyek besar yang belum disetujui Kapolri Timur Pradopo, yakni pengadaan Police Backborn 2 senilai Rp 1,2 triliun, pengadaan Jaringan Komunikasi senilai USD 39 juta, serta proyek Pemanfaatan Optimalisasi Untuk Penguatan Sarana Prasarana Polri (POUPSP) 2013 senilai Rp 1,8 triliun.
Meski demikian Neta tak menampik kemungkinan adanya pihak yang memolitisasi isu pergantian Kapolri. "Desakan penggantian Kapolri telah dipolitisasi pihak-pihak tertentu yang sudah tidak sabar ingin menjadi Kapolri," jelasnya.
Karenanya IPW berharap Polri tetap fokus terlebih dahulu mencari figur terbaik untuk pergantian Wakapolri. "Setelah itu baru memproses pergantian Kapolri," harapnya. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polwan Dilarang Berjilbab, Komisi III Segera Panggil Kapolri
Redaktur : Tim Redaksi