Isu Perokok Kebal Corona, WHO Tuding Media Pelintir Hasil Riset

Sabtu, 09 Mei 2020 – 15:09 WIB
Ilustrasi rokok. Foto: pixabay

jpnn.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat (8/5) mengatakan bahwa merokok tidak melindungi seseorang dari virus corona. Sebaliknya, perokok yang terinfeksi berisiko lebih tinggi mengalami penyakit parah dan kematian.

"Ada beberapa laporan media tentang sejumlah studi yang belum ditinjau yang meneliti prevalensi merokok di antara orang-orang yang dirawat di rumah sakit karena virus corona. Studi-studi tersebut tidak dirancang untuk mengevaluasi apakah merokok itu bersifat protektif atau tidak," kata Dr Maria Van Kerkhove, pemimpin teknis di Program Darurat Kesehatan WHO.

BACA JUGA: Innalillahi, Sopir Elpiji Meninggal Dunia Mendadak, Diduga Terinfeksi Corona

"Dan mereka (studi itu) tidak mengatakan bahwa merokok itu protektif!" tegas dia.

"Bahaya tembakau sudah dikenal luas dan kita tahu jutaan orang meninggal setiap tahun akibat penggunaan tembakau. virus corona adalah penyakit pernapasan dan merokok menyebabkan kerusakan pada paru-paru," katanya.

BACA JUGA: Kasus Corona Sumbar Peringkat Sembilan di Indonesia

"Sejumlah penelitian menemukan bahwa merokok mengakibatkan perkembangkan penyakit parah dan membuat orang berisiko lebih tinggi untuk memakai ventilator, dirawat di unit perawatan intensif, dan akhirnya meninggal," imbuhnya.

"Kita tahu bahaya merokok dan kita tahu bahwa perokok, jika terjangkit virus corona, berisiko lebih tinggi terkena penyakit parah dan kematian," ujarnya menekankan. (xinhua/ant/dil/jpnn)

BACA JUGA: Tiga Perawat Ditemukan Tewas dengan Bekas Cekikan di Leher, Mungkinkah Terkait Corona?


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Virus corona   WHO   Perokok   rokok  

Terpopuler